SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS,COM—Program pemerintah pusat di sektor komunikasi dan penyiaran yakni perpindahan siaran televisi analog ke siaran televisi digital sudah mulai banyak dipahami oleh masyarakat, tak terkecuali di Provinsi Jawa Tengah.
Sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan oleh semua pihak terkait dinilai membuahkan hasil positif. Buktinya warga sudah mengerti adanya suntik mati siaran TV analog tersebut atau Analog Switch Off (ASO).
“Masyarakat di Jawa Tengah sudah paham kalau nanti untuk bisa menikmati siaran televisi akan berubah atau berpindah dari analog ke siaran digital. Apalagi kita lihat sosialisasinya terus gencar, baik dilakukan pusat pemerintah provinsi, KPID, pemeritntah kota/kabupaten, termasuk dari stasiun televisi juga terus menayangkan informasi migrasi ke digital tersebut,” ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Riena Retnaningrum saat dialog di TVRI Semarang belum lama ini.
Bahkan akhir-akhir ini, lanjut Riena, banyak ormas dan lembaga di masyarakat yang juga turut melakukan sosialisasi tentang migrasi ke siaran TV digital ini. “Misalnya dari Karang Taruna, lalu PKK, kalangan kampus dan lainnya. Ini makin menambah tersebarnya informasi mengenai migrasi ini,” tambah Riena.
Menurutnya, di Jawa Tengah, 90 persen warga sudah mengetahui adanya perpindahan siaran analog ke siaran digital. Hal itu menunjukkan bahwa di tingkat masyarakat sudah ada pemahaman soal program tersebut. Tinggal selanjutnya bagaimana menajamkan edukasi tentang sisi teknis lainnya. Misalnya soal STB, wilayah layanan siaran, dan hal-hal lain yang menyertai tentang ASO ini.
Riena melakukan survei kepada masyarakat Jawa Tengah tentang informasi soal migrasi siaran analog ke siaran digtal tersebut. Dari hasi survei tersebut, pihaknya mendapati 90 persen masyarakat Jawa Tengah sudah mengetahui adanya perpindahan siaran televisi analog ke digital.
Sementara itu, Staf Khusus (Stafsus) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rosarita Niken Widiastuti mengingatkan agar seluruh stakeholder terus meningkatkan sosialisasi peralihan ke siaran TV digital.
“Perlu sinergi komunikasi publik serta sosialisasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan penyelenggara televisi lokal di Jawa Tengah agar program ini secepatnya bisa dipahami masyarakat,” tuturnya seraya menekankan, dukungan sosialisasi LPS, terutama TV lokal menjadi penting untuk meningkatkan kesiapan masyarakat.
Terkait ASO ini, lanjut Niken, pemerintah menyiapkan empat pilar, yaitu infrastruktur, program siaran, ekosistem perangkat televisi digital dan sosialisasi kepada masyarakat.
Ditambahkannya, untuk menikmati siaran TV digital masyarakat cukup menambahkan alat bernama set top box (STB). Alat itu berguna untuk menangkap siaran digital pada perangkat televisi nondigital. Sementara, untuk televisi yang telah dilengkapi penangkap sinyal TV digital tidak perlu menggunakan STB. (A Syahirul)
#ASO
#analogswitchoff
#Tvdigital
#siarandigitalindonesia
#ASO2022