SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para pimpinan politik dan kandidat yang berniat maju ke Pilkada Sragen 2024 ditantang untuk tidak hanya sekadar tebar pesona di masyarakat dan media sosial.
Sebaliknya, jika benar-benar muncul, mereka diharapkan tidak hanya bersolek menjelang Pilkada namun menghilang saat pertarungan alias batal manggung.
Pernyataan itu dilontarkan politisi PDIP Sragen, Sugiyamto. Ia melihat saat ini banyak tokoh partai dan kandidat yang sudah ramai aktif di medsos dengan kegiatan mengarah pada mendongkrak popularitas menuju 2024.
Namun fenomena itu biasanya hanya ramai di awal dan banyak yang akhirnya batal manggung.
“Makanya kami berharap kandidat-kandidat itu ya harus beneran. Jangan hanya aktif bersolek tok di media sosial dan masyarakat, tapi tahu-tahu saat Pilkada, malah nggak jadi maju. Kalau sudah memenuhi syarat, kenapa tidak berani nyalon,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (8/6/2022).
Bendahara DPC PDIP Sragen itu menilai dengan banyak kandidat yang maju, maka kualitas Pilkada juga diyakini akan lebih kompetitif.
Masyarakat juga akan disuguhkan banyak pilihan calon pemimpin daerah yang bisa dipilih. Dengan begitu maka iklim demokrasi dan pemimpin terpilih diyakini akan lebih bagus.
“Dengan makin banyak kandidat maka masyarakat akan banyak disuguhkan calon-calon pemimpin masa depan. Sehingga akan banyak pilihan. Jangan beraninya cuma tampil di medsos, mengklaim survei tinggi, sampai hari H malah nggak muncul. Kan malu,” ujarnya.
Pernyataan itu dilontarkan menyusul munculnya sejumlah tokoh petinggi partai yang terjun ke lapangan dan aktif di medsos menuju Pilkada 2024.
Mereka ditengarai memang sengaja tebar pesona untuk mendekati masyarakat dalam rangka penjajakan sekaligus mengetes elektabilitasnya.
Sejumlah petinggi partai yang sudah mulai terlihat turun ke masyarakat di antaranya Ketua DPD Partai Golkar Sragen, Pujono Elli Bayu Effendi, Ketua DPC Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi.
Kemudian politisi PKS Sragen yang juga mantan Wabup, Dedy Endriyatno serta Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati.
Meski sudah rajin sosialisasi ke masyarakat, sejauh ini belum ada satupun yang deklarasi bakal maju pilkada.
Sugiyamto menambahkan, para petinggi partai yang sudah berani turun ke masyarakat, setidaknya harus benar-benar maju pilkada. Nama baik partai dipertaruhkan jika nantinya tidak jadi maju.
“Tentunya partai yang akan malu jika sudah berani koar-koar tapi endingnya nggak jadi maju,” tandasnya. Wardoyo
