SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Komitmen pemerintahan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati untuk mendirikan rumah sakit tipe D di Sragen Utara akhirnya terwujud di Tangen.
Rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe D itu diresmikan operasionalnya hari ini, Kamis (23/6/2022) bersamaan dengan ulang tahun Bupati.
Kehadiran RSUD ketiga di Kabupaten Sragen itu diharapkan bisa semakin mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pinggiran Sragen Utara dan sekitarnya.
Peresmian RSUD Tangen itu dihadiri Wabup Suroto, Kapolres AKBP Piter Yanottama, forkompida dan jajaran Komisi II DPRD Sragen.
Pembangunan RSUD Sukowati Tangen sebenarnya udah berlangsung sejak 2018 lalu, dan sempat terkendala karena pandemi covid-19. Pembangunan rumah sakit tipe D ini baru dilanjutkan pada tahun 2021 lalu.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, berdirinya RSUD Sukowati Tangen ini harapannya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Sragen Utara khususnya Kecamatan Tangen, Gondang, Sambirejo, Sambungmacan.
Sehingga otomatis bisa mengurangi kesenjangan ekonomi antara Sragen Utara dengan Sragen Selatan.
Menurut Yuni, kenapa dipilih Tangen sebagai lokasi RSUD yang baru, karena sudah melalui studi kelayakan bahwa Tangen bisa menjadi wilayah terbesar ketiga di Sragen setelah Sragen kota dan Gemolong.
“Ini adalah cita-cita kami sejak menjabat periode pertama dan sejalan dengan visi dan misi program unggulan. Ternyata membangun rumah sakit juga tidak gampang, dimulai dari 2018 dan baru bisa selesai hari ini dan hari ini kita resmikan bersama sama hari ini,” ujarnya.
Bupati menguraikan sampai saat ini total sudah ada 12 rumah sakit di kabupaten Sragen. Dengan banyaknya rumah sakit ini menjadi keuntungan bagi masyarakat karena banyak pilihan untuk mendapatkan layanan terbaik di bidang kesehatan.
Ia pun berpesan kepada manajemen RSUD Tangen dan RSUD lainnya untuk senantiasa memperbaiki layanan yang baik untuk masyarakat.
“Kalau dibandingkan Karanganyar, pendapatan RSUD Sragen mungkin lebih kecil karena faktor banyaknya rumah sakit. Kita semua bersaing secara sehat dengan rumah sakit swasta. Kalau rumah sakit negeri tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik, tentu akan kalah dari swasta,” tandasnya.
Multiplier Effect
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr Hargiyanto menambahkan, RSUD Tangen itu dibangun dengan anggaran total menghabiskan Rp 33, 480 miliar.
Setelah diresmikan, RSUD Sukowati Tangen bisa langsung menerima dan melayani pasien untuk berobat.
“Tapi belum bisa melayani BPJS karena masih menunggu akreditasi dan sebagainya. Mungkin November sudah bisa melayani BPJS,” jelasnya.
Menurutnya, seluruh sarana dan prasarana medis sudah disiapkan beserta tenaga kesehatan. Sementara, akan ditempatkan 90 tenaga kesehatan yang terdiri dari ASN dan Tenaga Harian Lepas (THL).
Juga sudah disiapkan dokter spesialis, sementara masih dokter spesialis penyakit dalam, radiologi dan anak.
“Sambil nanti kita kasih surat tugas untuk dokter bedah, dokter obgyn dan sambil bertahap menyusul dokter spesialis lain. Rumah sakit ini tipe D dan bisa menampung 50-100 pasien,” tambahnya.
Wakil Ketua DPRD, Muslim mengapresiasi kehadiran RSUD Sukowati Tangen itu. Ia berharap RSUD itu bisa mendekatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di Utara Bengawan.
Selain itu, rumah sakit milik Pemkab itu juga diharapkan bisa membawa multiplier effect terhadap roda perekonomian warga di Tangen maupun sekitarnya. Wardoyo