![IMG_COM_20220620_1839_44_9590](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/06/IMG_COM_20220620_1839_44_9590.jpg?resize=640%2C433&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Musibah kebakaran hebat yang melanda Dukuh Methuk, RT 13, Desa Padas, Kecamatan Tanon, Sragen, Senin (20/6/2022) pagi membawa duka mendalam bagi Tugiman.
Pria paruh baya berusia 50 tahun yang berprofesi sebagai petani itu harus menerima kenyataan pahit. Kehilangan dua rumah berikut harta benda yang ada.
Tak kuasa melihat rumahnya ludes terbakar, petani malang itu langsing jatuh pingsan. Ia mengalami syok berat sehingga terpaksa harus mendapatkan penanganan medis.
“Kondisi korban, Pak Tugiman memang sempat mengalami syok berat dan dievakuasi ke Puskesmas Tanon untuk mendapatkan penanganan,” papar Ketua PMI Kabupaten Sragen, dr Ismail Joko Sutresno, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (20/6/2022).
Apa yang menimpa Tugiman bisa dimaklumi. Betapa tidak, hanya hitungan menit, semua harta benda dan rumahnya ludes dilalap kobaran api.
Insiden itu terjadi saat rumah kondisi kosong ditinggal ke sawah. Celakanya rumah dalam posisi terkunci sehingga saat api membakar, barang berharga di dalamnya tak sempat dievakuasi.
Karena rumah tempat tinggalnya ludes, sementara Tugiman dan keluarga terpaksa mengungsi di rumah kerabat yang ada di dekatnya.
Selain Tugiman, ada dua warga sebelahnya yang ikut kehilangan rumah. Yakni milik Gunawan (30) dan milik Miyem (75).
Diduga kuat, api berasal dari sisa obat nyamuk bakar yang lupa dimatikan.
Data yang dihimpun di lapangan, kebakaran itu terjadi pukul 09.00 WIB. Saat kejadian, rumah dalam kondisi kosong sehingga tidak ada korban jiwa.
“Tadi kejadiannya sekitar jam 10.00 WIB. Ceritanya pemilik rumah, Pak Tugiman, sedang ke sawah. Tahu-tahu api muncul dan membakar rumahnya. Kemudian menjalar ke rumah Mbah Miyem di belakangnya dan rumah Gunawan. Karena rumah keduanya berhimpitan,” papar Sekdes Padas, Muhammad Ahyani Mursyid kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (20/6/2022).
Berdasarkan keterangan warga dan saksi, diduga kuat kebakaran dipicu oleh api dari obat nyamuk bakar di rumah Sukiman.
Akibat kejadian itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp 100 juta. Sekdes menyampaikan api gagal dikendalikan lantaran kondisi rumah kedua korban mayoritas terbuat dari kayu dan bambu.
Sehingga membuat kobaran api makin menjadi. Kedatangan tim pemadam yang agak terlambat membuat api terlanjur meludeskan bangunan rumah tanpa ada yang bisa diselamatkan.
Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso membenarkan adanya kebakaran tersebut. Menurutnya tim dari Polsek sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Api Obat Nyamuk
Kasi Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Sragen, Anton Sujarwo menyebut, pertama kali api dilaporkan menyala dari rumah milik Sugiman, warga Dukuh Methuk, Padas, sekitar pukul 10.08 WIB. Saat kejadian, rumah tersebut dalam kondisi kosong.
“Pemilik rumah sedang ke sawah. Hanya ada anaknya bernama Gunawan (34), namun selang berapa lama Gunawan juga pergi mengantar anaknya ke Posyandu. Saat itu saksi lain bernama Candra mengetahui ada api dari bagian kamar,” ujar Anton dihubungi wartawan, Senin (20/6/2022).
![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/06/IMG_COM_20220622_0249_45_0151.jpg?resize=496%2C400&ssl=1)
Anton mengatakan, saksi sempet mengecek dan menemukan ada obat nyamuk yang terbakar di kasur. Api kemudian merambat ke perabotan rumah.
“Dugaan api berasal dari obat nyamuk bakar tersebut. Saksi Candra sempat menyelamatkan 1 traktor dan 2 diesel untuk dibawa keluar, setelah itu berteriak minta tolong,” kata dia.
Anton menyebut, warga yang mendengar teriakan saksi kemudian menghubungi Polsek Tanon yang kemudian diteruskan ke pihak damkar untuk melakukan pemadaman.
Tak kurang 4 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api.
“Saat ini api sudah bisa dipadamkan. Namun dampak kebakaran menghanguskan 4 rumah milik 2 kepala keluarga (KK). Kerugian lain seperti sepeda motor, uang tunai, surat berharga, perhiasan dan peralatan elektronik,” pungkas Anton. Wardoyo