JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Marak Siswi SMP dan SMK Tiba-tiba Hamil, Kapolres Sragen: Awasi Pergaulan dan Cek Isi HP!

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena miris menyeruak dari dunia pendidikan di Sragen. Sejumlah siswi SMP dan SMK mendadak ditemukan hamil dan melahirkan bayi.

Celakanya, mereka baru diketahui ketika sudah melahirkan. Selama proses kehamilan, nyaris tidak terdeteksi.

Seperti di Jenar, seorang siswi kelas I SMP berusia 13 tahun, berinisial D mendadak diketahui melahirkan bayi sekitar 3 pekan silam.

Ironisnya, korban dan keluarga memilih bungkam soal siapa pelaku yang bertanggungjawab. Walhasil Polres terpaksa melakukan tes DNA terhadap orang-orang yang dicurigai.

Setali tiga uang, kasus serupa juga menimpa N (18) siswi kelas II sebuah SMKN di Sragen asal Kecamatan Kedawung. Ia juga diketahui melahirkan bayi di Puskesmas sekira 2 pekan silam.

Sempat bungkam, N akhirnya buka suara bahwa pria yang menghamilinya adalah Pak Bayan di desanya berinisial SWD (52). Sempat mencoba berkelit, perangkat desa paruh baya itu akhirnya mengakui dan bertanggungjawab menikahi.

Baca Juga :  Hujan Deras 4 Jam Sore Tadi, Rumah Warga Desa Jati, Sumberlawang dan Tanon Sragen Terendam Banjir

Dua kasus itu baru yang terbongkar. Publik dan sejumlah pihak meyakini di luar itu, dimungkinkan ada kasus serupa yang tidak terekspos.

Fenomena itu mendapat atensi dari Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama. Ia menyebut hal itu sebuah keprihatinan tersendiri.

Apalagi korban-korban mayoritas masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Menurutnya kasus siswi hamil dan melahirkan itu harus menjadi perhatian serius semua pihak, tak terkecuali Polres.

“Perkara pencabulan dengan korban pelajar atau anak di bawah umur ini kejahatan serius. Makanya ketika memang ada laporan atau aduan akan kita tangani secara khusus,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (27/6/2022).

Saat ini, dua kasus tersebut sedang ditangani unit PPA Reskrim. Ia menggaransi penanganan kasus akan dilakukan secara serius.

Termasuk kasus perkosaan bergilir yang menimpa siswi SD berusia 9 tahun asal Sukodono beberapa waktu lalu. Saat ini kasus Sukodono masih dalam proses penyelidikan.

Baca Juga :  Geger di Jembatan Gunung Kemukus Sragen, Warga Menemukan Pria Tanpa Identitas Dalam Kondisi Sakit, Polisi Dibantu Warga Lakukan Evakuasi

Atas fenomena itu, Kapolres mengimbau agar orangtua memperketat pengawasan terhadap putra-putrinya yang masih pelajar.

“Pembinaan di rumah dan lingkungan pergaulannya tolong diawasi dan dijaga betul. Tidak hanya yang punya anak perempuan, yang pelajar laki-laki juga. Karena para prinsipnya anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dijaga betul,” urai Kapolres.

Ia meminta orangtua senantiasa mengecek ketika anak sedang di rumah atau beraktivitas di luar sekolah. Mengecek siapa saja teman bergaulnya, dengan siapa saja keluar, harus diketahui.

Tak kalah penting adalah mengecek isi Handphone anak ketika di rumah. Kemudian aktivitas ketika berada di kamar dengan gadget atau HP-nya.

“Kalau di kamar bawa HP harus didampingi, dicek isi HP-nya sehingga ketika ada hal-hal negatif bisa dideteksi sejak dini dan diberi pemahaman. Komunikasinya sama siapa saja. Kalau ada yang mulai nggak bener, segera ditegur dan diberi pembinaan,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com