SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Seorang pegawai terminal bus Tirtonadi Solo, viral di media sosial usai menerima dugaan pungli. Pegawai terminal tersebut terekam kamera dan diupload di media sosial tiktok oleh akun @ingatnafas saat menerima pungli.
Saat dikonfirmasi Kepala Terminal Tirtonadi, Solo, Joko Sutriyanto, membenarkan bahwa kejadian tersebut telah terjadi sejak 1 bulan yang lalu namun baru viral kemarin.
Pelaku dugaan pungli tersebut, dikatakan Joko, hanya seorang tenaga kontrak. Tugasnya sebenarnya tidak bersinggungan dengan hal tersebut. “Sebenarnya tidak bersinggungan dengan itu. Tugas dia pencatatan kredit jadi inputing tidak bersinggungan dengan itu. Kebetulan dia cuma tenaga kontrak, ya rekomendasi salah satunya ya sanksi keras pemberhentian atau pemecatan,” terang Joko.
Pihak terminal Tirtonadi mengaku telah melakukan klarifikasi oleh beberapa pihak, mulai dari crew, beberapa narasumber yang meyakinkan setelah ada kejadian video yang viral tersebut.
“Dia kalau saat klarifikasi mengaku kaget, tidak tahu. Antara ragu-ragu diajak salaman, gak tau dikasih itu. Akhirnya dia merasa kaget, bingung dan sebagainya. Tapi kalaupun ragu-ragu karena tugas sebenarnya sebagai aparatur semestianya gak menerima itu, tidak mau. Tapi alesannya bingung antara ragu-ragu ini apa untuk apa dan sebagainya,” imbuh Joko.
Joko menegaskan resiko paling berat yang dilakukan adalah pemecatan karena dirinya adalah pegawai kontrak. “Setelah disimpulkan perlakuan oknum.
Menurut Eko Agus Susanto, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah X Jateng dan DIY, dikonfirmasi melalui telefon, Kamis, (30/06/2022), tindakan pungli tersebut seberapa pun nominalnya menjadi hal yang tidak dapat ditolerir lagi.
“Apalagi Terminal Tirtonadi Solo saat ini menyandang gelar menjadi wilayah bebas korupsi. Kemudian di Tirtonadi saat ini lagi maju ke predikat yang lebih tinggi yang lebih bergengsi,” ungkapnya.
Dijelaskan Eko, sesuai peraturan Dirjen Perhubungan Darat Surat Keputusan (SK) pemberhentian telah dikeluarkan Rabu, (29/06/2022) kemarin. Namun baru diserahkan pagi ini.
Semenjak kejadian tersebut, Eko lalu menghimbau kepada para petugas agar lebih berhati-hati dan memiliki kewaspadaan lebih tinggi. “Terminal saya kan ada 20 terminal tipe A di Jawa Tengah dan DIY. Sekarang ini kan eranya sudah berubah, jadi masyarakat yang mengawasi. Bukan pimpinan yang mengawasi. Kalau masyarakat mengawasi justru lebih berat. Jadi kita harus bisa menjaga diri dalam bertugas, karena masyarakat yang mengawasi sekali lagi, apalagi zaman serba IT,” tegasnya.
Eko mengaku kejadian tersebut diketahuinya setelah viral di media sosial. Oknum tersebut dijelaskannya juga baru bekerja selama 1 tahun. “Baru 1 tahun yang lalu, karena baru di Tirtonadi 1 tahun. Saya juga baru ngerti sejak viral itu, walaupun itu kejadiannya bulan Mei,” pungkasnya.
Sementara itu Walikota Solo, Gibran Rakabuming mengaku merasa malu terhadap kejadian tersebut. “Ya malu, dikiranya orang saya. Tapi gakpapa sudah ada tindakan seperti itu, tindakan tegas. Warga yang melihat kejadian seperti itu di laporkan aja, jangan takut untuk mefoto atau video,” pungkasnya. (Ando)