JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Ratusan Ternak di Wonogiri Suspek PMK bahkan ada yang Mati, Akhirnya Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup Hingga 2 Minggu Lagi

Penyakit Mulut dan Kuku
Pemeriksaan hewan ternak sapi dari penyakit mulut dan kuku. Dok. Polres Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemkab Wonogiri mengambil kebijakan tegas terkait penyebaran penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Langkah tegas itu adalah semua pasar hewan di Wonogiri ditutup lagi. Jika sebelumnya semua pasar hewan di Wonogiri ditutup sela dua minggu atau dua pekan , kini penutupan diperpanjang hingga dua pekan lagi.

Kebijakan Pemkab berupa semua pasar hewan di Wonogiri ditutup sengaja dilakukan lantaran semakin banyaknya ternak yang suspek penyakit mulut dan kuku alias PMK Wonogiri.

“Iya, (semua pasar hewan di Wonogiri ditutup) hingga dua pekan ke depan,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek, Senin (6/6/2022).

Pihaknya menjelaskan, pada awalnya seluruh pasar hewan di Wonogiri ditutup sejak Selasa (24/5) dan berakhir Senin (6/6) ini. Penutupan pasar hewan di Wonogiri dilakukan setelah ditemukan kasus suspek PMK di Pasar Sapi Pracimantoro.

Baca Juga :  Cara Membedakan Jalan Nasional Provinsi dan Kabupaten, Cukup Lihat Warnanya Saja

Terkait penutupan pasar hewan, Bupati menyebut akan dibuka kembali setelah kondisi kasus PMK Wonogiri melandai.

Sayangnya, kasus PMK Wonogiri saat ini justru meningkat.

“Saat ini, perkembangan kasus PMK sebanyak 179 suspect dan lima ternak terkonfirmasi positif PMK dari hasil lab. Sementara 23 ternak sembuh dan satu ternak mati,” beber Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek.

Akhirnya diambillah kebijakan berupa semua pasar hewan di Wonogiri ditutup lagi dua minggu ke depan.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menerangkan, perpanjangan penutupan pasar hewan selama dua pekan ke depan itu setelah dilakukan atas berbagai pertimbangan dan hasil koordinasi dengan sejumlah dinas terkait.

Baca Juga :  25 Sekcam di Wonogiri Terima Motor Yamaha Aerox 155, Telan Anggaran 695 Juta

Pihaknya berharap dengan kebijakannya itu, Wonogiri tidak menyandang status endemi PMK. Sebab menurutnya jika status itu disandang maka akan berdampak pada perekonomian Wonogiri.

Pihaknya juga bakal melakukan monitoring dan pengawasan lalu lintas ternak. Dinas terkait juga tidak akan mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) jika hewan tidak benar-benar sehat.

Selain itu, pihaknya juga telah mendata ternak milik pedagang-pedagang kelas besar. Diharapkan agar tidak melakukan transaksi terlebih dahulu, apalagi jika ternak berasal dari luar daerah.

Menurut dia saat ini masih ditemukan lalu lintas ternak. Misalnya, di Kecamatan Bulukerto masih ada sapi dari Magetan Jawa Timur yang masuk ke kecamatan tersebut. Hal itu langsung dikoordinasikan dengan forkompimcam setempat supaya diambil tindakan tegas. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com