SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hingga Rabu (8/6/2022) pukul 14.00 WIB sebanyak 908 ternak di wilayah Kabupaten Sleman dilaporkan terjangkit penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Wabah tersebut sudah menyebar ke sejumlah kapanewon di Sleman. Dari jumlah tersebut, 882 ternak suspek dan 26 terkonfirmasi positif PMK melalui uji laboratorium.
“Dari 908 kasus PMK itu, terdapat 8 ternak dinyatakan sembuh, 3 ternak mati, dan 897 dalam pengawasan dan pengobatan oleh petugas teknis kesehatan hewan atau sakit. Tidak ada yang dipotong paksa,” kata Plt Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Drh Nawangwulan, Kamis (9/6/2022).
Dijelaskan, sebaran kasus PMK telah terjadi di 12 Kecamatan di Sleman meliputi Moyudan, Gamping, Tempel, Mlati, Sleman, Ngaglik, Pakem, Ngemplak, Cangkringan, Berbah, Prambanan dan Kalasan.
Artinya, hanya tinggal lima kecamatan yang hingga kini belum ditemukan kasus PMK .
Pemkab Sleman telah melakukan tracing atau investigasi di semua titik kejadian kasus.
Hasilnya, penyebab penyebaran PMK di Kabupaten Sleman, ditengarai berasal dari masuknya ternak, pedagang maupun alat angkut dari luar daerah.
Penyebab lain, pedagang dan alat angkut dari Kabupaten Sleman yang sempat mengunjungi pasar hewan atau lokasi lain di luar daerah dan sudah ada penularan lokal dalam wilayah di Kabupaten Sleman.
“Karena sifat alami virus PMK yang bisa menyebar melalui udara dengan radius 10 kilometer,” kata dia.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















