JOGLOSEMARNEWS.COM – Shopee, platform e-commerce terkenal di Asia Tenggara, telah melaporkan PHK karena mencoba meluruskan bisnis e-commerce-nya.
Kabar pertama datang dari media ekonomi Singapura DealStreetAsia.
Nikkei Asia melaporkan pada Selasa (14/6/2022) bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berdampak pada karyawan di beberapa negara termasuk Indonesia, Thailand dan Vietnam, kata seorang sumber.
Perusahaan e-commerce juga dikatakan telah mengirim email ke karyawan yang dipecat, sumber tersebut menambahkan.
Selain itu, platform Shopee lainnya yakni platform pembayaran ShopeePay dan layanan pesan-antar makanan ShopeeFood juga disebut-sebut merumahkan staf.
Hampir setengah dari upah tim pengiriman makanan Shopee di Thailand telah terpengaruh oleh PHK, dua sumber yang mengetahui PHK tersebut.
Rencana PHK dilaporkan telah didiskusikan dan dikomunikasikan kepada karyawan. Shopee selanjutnya akan memberi tahu mereka yang akan terkena dampak PHK melalui email.
Namun, ketika DealStreetAsia mengumumkan PHK, tingkat PHK dan jumlah karyawan yang terkena dampak tidak dapat dikonfirmasi.
DealStreetAsia mengatakan telah menghubungi Shopee untuk memberikan komentar.
Sementara bisnis Sea Group terus menunjukkan tanda-tanda peningkatan profitabilitas secara keseluruhan, sebagian besar pendapatannya masih berasal dari divisi game Garena.
Keuangan Sea Group kuartal pertama 2022 mencerminkan peningkatan 64,4% dari tahun ke tahun dalam pendapatan GAAP menjadi $2,9 miliar, sementara laba kotor melonjak 81,3% menjadi $1,2 miliar pada periode yang sama.
Bisnis Shopee, meski masih merugi, juga meningkat, dengan pesanan naik 71,3% dari tahun ke tahun menjadi $1,9 miliar pada kuartal pertama 2022, sementara total nilai barang dagangan naik 38,7% menjadi $17,4 miliar.
Margin kotor e-commerce Shopee juga meningkat dari tahun ke tahun, dengan pembayaran berbasis transaksi dan pendapatan iklan tumbuh lebih cepat, menghasilkan margin keuntungan yang lebih tinggi daripada layanan nilai tambah lainnya.
Yusuf Banu Falaqi
#liputan6