JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Vaksinasi PMK di Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Petugas Ikut Berlari-lari Kejar Sapi yang Kabur

Petugas tengah melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak warga di Boyolali / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai digelar oleh Disnakan Boyolali pada Senin (27/6/2022). Vaksinasi digelar di dua kecamatan dengan jumlah vaksin sebanyak 400 dosis.

Di Kecamatan Selo, vaksinasi PMK digelar di Dukuh Kuncen, Desa Samiran. Petugas mendatangi satu persatu kandang sapi milik warga. Sapi perah dari usia anakan, hingga sapi bunting menerima vaksin.

Ada kejadian unik saat vaksinasi di Dukuh Kuncen. Ya, seekor anakan sapi atau pedhet terlepas dari ikatan.

Petugas dan warga pun terpaksa berlari-lari  mengejar pedhet yang kabur ke areal ladang. Beruntung, pedhet bisa segera ditangkap sehingga vaksinasi tidak terhambat.

Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati menjelaskan, sasaran vaksinasi di Desa Samiran adalah sapi perah. Sedangkan di Kecamatan Andong untuk desa korporasi sapi dengan sasaran penggemukan sapi potong.

Baca Juga :  Pemain Bola Asli Boyolali Ini Ternyata Ikut Andil dalam Keberhasilan Timnas U23 di Qatar

“Kami mengalokasikan sebanyak 400 dosis vaksin. Rinciannya, 200 dosis untuk Desa Samiran Selo dan 200 dosis untuk Andong. Jumlah vaksin tersebut disesuikan dengan kemampuan petugas vaksin (vaksinator),” katanya.

Dijelaskan, Desa Samiran, Selo menjadi prioritas vaksin karena kondisi sapi sehat. Hal ini didukung kebijakan masyarakat desa yang menerapkan kebijakan lockdown tingkat desa.

Mereka sepakat tidak memasukkan dan mengeluarkan sapi ke luar desa.  Sehingga kondisi sapi aman dan masuk desa dengan zona hijau PMK.

Ada sekitar seratusan sapi, dari anakan hingga bunting yang menerim vaksin.

Baca Juga :  Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali Ini Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya, Diduga Dibunuh dan Diseret

“Ini menjadi reward atau hadiah bagi Desa Samiran.”

Diakui, sasaran vaksinasi diprioritaskan pada sapi perah. Pertimbangannya, sapi perah lebih lama dipelihara oleh petani Boyolali. Sedangkan sapi potong, lalu lintas jual belinya lebih cepat.

“Besuk pagi (28/6/2022), vaksinasi kami lanjutkan ke Kecamatan Mojosongo. Kebetulan ada dukuh yang masih hijau, yaitu Dukuh Manggis dan Jurug.”

Salah satu peternak sapi asal Dusun Kuncen, Desa Samiran Selo, Suparno mengaku senang dengan adanya kegiatan vaksinasi tersebut.

Apalagi, dia telah mengajukan vaksin PMK ke Disnakan beberapa waktu lalu.

“Senang, akhirnya vaksinasi sapi bisa dilakukan. Jadi kami para peternak tambah tenang,” ungkap Suparno yang juga Ketua Kelompok Dadi Maju Desa Samiran. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com