JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Tradisi Unik Meriahkan Selamatan Giling Pabrik Gula Mojo Sragen

Pabrik Gula (PG) Mojo Sragen menggelar tradisi selamatan giling untuk mengawali musim giling tebu tahun 2024 || dok Diskominfo Sragen
Pabrik Gula (PG) Mojo Sragen menggelar tradisi selamatan giling untuk mengawali musim giling tebu tahun 2024 || dok Diskominfo Sragen
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pabrik Gula (PG) Mojo Sragen menggelar tradisi selamatan giling untuk mengawali musim giling tebu tahun 2024. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, termasuk pasar malam cembreng yang telah berlangsung sejak 6 April hingga 4 Mei 2024.

Resepsi selamatan giling digelar di halaman PG Mojo pada hari Sabtu (4/5/2024). Acara diawali dengan perarakan tebu temanten yang diiringi atraksi seni reog. Tebu temanten yang diberi nama Bg. Untung Nugroho dan Rr. Sri Mulyani kemudian diserahkan kepada para Manager PG Mojo.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Sragen H. Suroto, Kepala Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen Ir. Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, perwakilan Direktur Utama PT SGN, Ketua APRI Wilayah kerja PG Mojo, General Manager PG Mojo Ros Sugiyatno, serta perwakilan perbankan.

Tradisi dan Doa untuk Kelancaran Musim Giling

Sebelum pelaksanaan selametan giling, terdapat tradisi pemasangan sesaji di dalam pabrik dan ziarah ke makam leluhur yang terdapat di komplek PG Mojo. Tradisi ini bertujuan untuk mendapatkan keselamatan dan kelancaran selama musim giling.

Baca Juga :  Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono Blak-Blakan Tak Restui Untung Wina Sukowati Maju di Pilkada Sragen 2024, Ini Alasannya !

Setelah selametan giling, acara dilanjutkan dengan pertunjukan wayang sesaji dan wayang hiburan. “Dengan selametan giling ini, kita memohon kepada Tuhan YME keselamatan dan kelancaran serta produksi yang melimpah,” ujar Manager SDM dan Umum PG Mojo Hari Purnomo.

Dampak Positif bagi Ekonomi dan Budaya Lokal

General Manager PG Mojo Ros Sugiyatno mengatakan bahwa pasar malam cembreng yang digelar selama selametan giling memberikan dampak positif bagi perekonomian di Kabupaten Sragen. Pengunjung yang datang tidak hanya dari Sragen, tetapi juga dari daerah tetangga seperti Karanganyar dan Colomadu.

Ia menambahkan bahwa PG Mojo merupakan salah satu cagar budaya yang dibangun pada tahun 1883. Sebagai pabrik gula tertua di Solo Raya, PG Mojo menjadi satu-satunya yang masih eksis dan beroperasi. Ia berharap semua pihak dapat menguri-uri bangunan bersejarah ini.

Baca Juga :  Polres Sragen Tangkap Pelaku Penipuan Jual Beli Wood Pellet di Facebook, Korban Mengalami Kerugain Mencapai Ratusan Juta Rupiah

Dukungan Pemkab dan Target Produksi

Wakil Bupati Sragen H. Suroto menyatakan bahwa Sragen merupakan salah satu penghasil tebu utama di Jawa Tengah dengan luas areal mencapai 5.757,22 hektar. Ia meminta agar PG Mojo memprioritaskan kebutuhan bahan baku tebu dari petani lokal sehingga dapat berproduksi secara maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

PG Mojo menargetkan produksi gula sebanyak 18.000 ton dengan rendemen tebu 7%. Untuk wilayah Sragen, target tersebut sudah terpenuhi dan bahkan melebihi. Kebutuhan bahan baku tebu PG Mojo di Sragen sekitar 470.000 ton, dengan target nasional 270.000 ton dan target PG Mojo sendiri 300.000 ton.

Semangat Swasembada Gula Konsumsi

Wabup Suroto berharap dengan selamatan giling dan berbagai upaya yang dilakukan, program percepatan swasembada gula konsumsi di Indonesia dapat segera tercapai. “Selamat melaksanakan Giling tahun 2024,” pungkasnya. (*)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com