Beranda Daerah Sragen Alhamdulillah, 8 Siswa Korban Pembajakan PPDB di Sragen Akhirnya Bisa Diterima Kembali...

Alhamdulillah, 8 Siswa Korban Pembajakan PPDB di Sragen Akhirnya Bisa Diterima Kembali di SMAN 1 Gondang

Delapan siswa korban pembajakan akun PPDB bersama orangtua mereka saat berpose bersama Kepala SMAN 1 Gondang, Singgih Santoso, dan anggota DPRD Bambang Widjo Purwanto usai mendapat penjelasan mereka akhirnya bisa diterima kembali di SMA tersebut, Selasa (5/7/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMAN 1 Gondang, Sragen, akhirnya berhasil diselesaikan.

Setelah sempat lenyap dari sistem dan hilang dari daftar PPDB, 8 siswa yang menjadi korban pembajakan akun, akhirnya dipastikan bakal diterima kembali di SMAN tersebut.

Kepastian itu terungkap dari hasil rapat di Kantor Cabang Dinas (KCD) Disdikbud Jateng VI dan instruksi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi masalah tersebut.

Dari hasil rapat, Kepala Disdikbud Jateng dan KCD akhirnya memutuskan memerintahkan sekolah untuk menerima 8 siswa itu di SMAN 1 Gondang melalui jalur offline.

“Jadi setelah mendengar ada kasus di Gondang ini, Pak Ganjar whatsapp (WA), tanya apakah ada hakcer di PPDB. Saya jawab disinyalir memang ada dan sudah dilaporkan ke polisi. Pak Ganjar bilang, nanti diselesaikan kepala dinas provinsi,” ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Gondang, Sragen, Singgih Santoso, usai pertemuan dengan wali siswa di aula sekolah setempat, Selasa (5/6/2022).

Setelah WA Ganjar tersebut, Singgih menyebut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jateng juga langsung telepon dan meminta 8 anak yang terpental akibat ulah hacker untuk bisa diterima kembali.

“Sesuai petunjuk Bu Kadinas Pendidikan Jateng, 8 anak tersebut agar diterima kembali dengan teknis penerimaan lewat offline. Makanya wali murid langsung kami kumpulkan hari ini dan kami beritahu. Nanti khusus mereka yang 8 anak sempat terdepak kemarin, bisa mendaftar kembali lewat jalur offline. Karena jalur online sudah ditutup,” jelas Singgih.

Baca Juga :  Debat Pilkada Sragen 2024: Bowo Suwardi Vs Sigit Suroto Adu Gagasan Program Unggulan, dari Seragam Sekolah Gratis hingga Beasiswa Mahasiswa Berprestasi

Ia juga menegaskan insiden pembajakan akun itu sama sekali di luar kewenangan panitia PPDB di sekolahnya. Ia menduga hal itu dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab.

Sebab sekolah hanya melayani pendaftaran siswa sedangkan proses selanjutnya dan sistem ditangani penuh oleh Disdikbud Provinsi Jateng.

Ia tak lupa menyampaikan terimakasih kepada Gubernur, Kadisdikbud Jateng, KCD Jateng VI, anggota DPRD Bambang Widjo Purwanto dan Bambang Samekto hingga awak media yang telah membantu memperjuangkan 8 siswa yang jadi korban pembajakan itu.

“Semoga ini menjadi hikmah dan ada perbaikan ke depan sehingga kejadian tidak terulang kembali,” tandasnya.

Anggota DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto yang dari awal mendampingi 8 siswa yang terpental akibat kisruh PPDB mengaku senang dengan kebijakan yang dikeluarkan Pemprov Jateng.

Ia berpesan agar orangtua siswa itu nantinya bisa ikut menjelaskan ke masyarakat bahwa pembajakan itu bukan kesalahan dari sekolah.

Kemudian, 8 anak itu diterima kembali karena memang secara fakta memenuhi syarat masuk zonasi dan menjadi korban oknum hacker.

“Terimakasih Gubernur Ganjar, dinas pendidikan Jateng dan semua pihak yang langsung merespon masalah ini. Kami sadar ini bukan salah sekolah, tapi karena ulah orang tak bertanggungjawab yang membobol situs PPDB,” tandasnya.

Baca Juga :  Geger, Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Wilayah Sumberlawang Sragen 1 Orang Tewas Tertimpa Pohon Raksasa

Terkait laporan polisi sebelumnya, Bambang mengaku akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian lagi. Apakah nanti laporan dicabut atau bagaimana, pihaknya siap.

“Tujuan utama kami adalah bagaimana 8 siswa ini bisa diterima kembali, karena memang sudah haknya. Perkara nanti polisi tetap menyelidiki untuk mencari pembobol situs, ya silakan,” tuturnya.

Salah satu wali murid siswa yang awalnya melapor ke polisi, Burhanudin mengaku lega setelah anaknya yang sempat tersingkir karena ulah hakcer, diterima kembali di SMAN 1 Gondang.

“Kami menyadari bahwa ini bukan salah panitia sekolah, tapi karena ulang hacker yang membobol akun PPDB. Karena anak kami sudah diterima kembali, makanya laporan ke polisi akan kami cabut,” tandasnya. Wardoyo