JOGLOSEMARNEWS.COM Market Ekbis

Bisnis Online Solusi Ketahanan Sosial Ekonomi di Masa Pandemi

Prodi Sosiologi UNS menggelar pelatihan bisnis online di Kampung Batik Laweyan Solo. Istimewa
   

Prodi Sosiologi UNS menggelar pelatihan bisnis online di Kampung Batik Laweyan Solo. Pelatihan ini dilaksanakan guna meningkatkan ketahanan sosial ekonomi pengrajin batik Laweyan di masa pandemi Covid-19. 

Disampaikan oleh Ketua Tim Riset Grup Prodi Sosiologi UNS, Mahendra Wijaya, pelatihan tersebut merupakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat untuk membantu pengembangan bisnis online para pengrajin batik Laweyan dalam hal ketahanan sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19. Pelatihan bisnis online ini merupakan realisasi kegiatan pengabdian masyarakat berlokasi di Batik Puspa Kencana pada Hari Sabtu, 14 Mei 2022. Pelatihan bisnis online melibatkan sejumlah dosen Prodi Sosiologi UNS, yang merupakan anggota Riset Grup Prodi Sosiologi UNS. Yakni Sri Hilmi Pujihartati, Supriyadi, Addin Kurnia, Rosyid Ridho, Sudarsana. Turut mengundang praktisi yang bergerak di bisnis online, Tri Sulistiyani merupakan Pemilik Atsilah Fashion Online.

“Perilaku adaptif diperlukan untuk mengatasi kerentanan yang dihadapi para pengrajin di tengah kondisi pandemi. Sehingga diperlukan tindakan rasional dalam produksi dan pemasaran produknya guna mencapai ketahanan sosial ekonomi para pengrajin,” ujar Mahendra.

Menurut Mahendra, alasan dipilihnya lokasi Laweyan dikarenakan di sana merupakan tempat produksi dan penjualan batik. Serta masyarakat di Laweyan mayoritas berprofesi sebagai pengrajin batik.

Keterampilan yang dikembangman pihaknya yakni keterampilan digital marketing di kalangan pedagang batik yang berasal dari Laweyan, ketrampilan (skill) kewirausahaan pedagang batik, ketrampilan pedagang batik dalam melakukan promosi, transaksi online. Selain itu pedagang batik juga dapat memberikan jaminan kualitas produk melalui aplikasi digital marketing dan adanya layanan COD (Cash On Delivery) atau pembayaran di tempat, serta kurir pengantar barang dagangan adalah anggota dari tim pedagang.

“Pada ketahanan ekonomi, aspek ekonomi sangat berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi yang meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa sehingga tercapai upaya dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun kelompok.” kata Mahendra.

Menurutnya, penjual batik Laweyan menjadi salah satu yang terdampak pandemi Covid-19 karena batik bukan merupakan kebutuhan primer. Sehingga banyak masyarakat yang lebih memprioritaskan untuk mengkonsumsi produk-produk untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang lebih mendesak. Selain itu dengan adanya pandemi Covid-19 mobilitas masyarakat juga menjadi terbatas untuk dapat membeli produk secara langsung. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan digital marketing pada kalangan penjual batik. Dengan pengembangan digital marketing, adanya promosi dan transaksi secara online, adanya jaminan kualitas produk, pelayanan dengan sistem pembayaran di tempat (COD) yang memudahkan konsumen. Upaya tersebut diharapkan dapat menjangkau dan menarik konsumen yang lebih luas sehingga penjual batik juga dapat memiliki ketahanan sosial ekonomi di masa pandemi Covid-19. 

Tri Sulistiyani, Pemilik Atsilah Fashion Online yang merupakan narasumber dalam kegiatan pelatihan tersebut menyampaikan, hal yang pertama kali dan penting dalam megembangkan bisnis online adalah memiliki mindset yang besar untuk terus bertumbuh dalam bisnisnya. Mindset ini adalah hal pertama yang harus dimiliki seseorang jika ingin mempraktekkan cara jualan atau memulai usaha online. Para pengrajin dihimbau melakukan riset produk agar mengetahui peluang pasar yang dapat mereka garap. Jangan buru-buru membuka usaha online dan merasa percaya diri terhadap produk yang dijualnya. Para pengrajin tidak boleh malas belajar ilmu bisnis online. Mereka senantiasa diwajibkan untuk mengamati secara spesifik tentang apa yang sedang trend saat ini, target pasar yang akan dibidik dan masalah apa yang timbul dari perkembangan sosial melalui media online.

“Jika menyasar target yang lebih umum, pastinya bisa mencoba cara bisnis online di media sosial Facebook. Tapi jika ingin menargetkan konsumen yang lebih spesifik, maka Instagram bisa jadi pilihan. Tentukan pula harga produk dengan tepat, jangan sampai overprice karena demi mengejar  keuntungan semata.” kata utri, panggilan sapaannya.

Setelah persiapan matang, langkah selanjutnya adalah menyiapkan perangkat yang dibutuhkan dalam hal pemasaran, mengelola keuangan, serta administrasi pemesanan. Seperti menyiapkan nomor khusus untuk berjualan dan membuat akun whatsapp business atau instagram khusus untuk membuat sistem bisnis semakin tertata. Selain berkomunikasi langsung dengan customer, dalam dunia pemasaran online pengrajin dapat memanfaatkan aplikasi marketplace atau toko online untuk meningkatkan kepercayaan kepada customer. Dengan adanya akun toko online, tentu akan membuat kamu terbantu dengan sistem yang sudah disediakan seperti fiturchat, pemesanan, pengiriman, dan potongan harga. Marketplace yang sekarang ini banyak dibidik oleh pengusaha online antara lain, Shoope, Tokopedia dan Lazada.

“Agar ingin lebih ekslusif, pengrajin bisa membuat website dengan menampilkan produk-produk yang ditawarkan. Pedagang harus memanfaatkan jaringan promosi, seperti keluarga dan teman dekat untuk membantu menyampaijan informasi produk. Mereka bisa menjadi tim marketing internal, tim quality control, dan tentunya konsumen loyal dalam waktu yang bersamaan.”katanya.

Utri menambahkan, selain yang disebutkan di atas ada hal yang cukup penting untuk dijadikan perhatian pengrajin dalam melakukan pemasaran online adalah algoritma internet yang harus dipahami oleh setiap pebisnus pemula. Jika tidak konsisten memasarkan produk atau mengisi akun media sosial dengan berita terbaru, maka bisa dipastikan akun media sosial akan tenggelam oleh kompetitor dan produk-produk terbaru. Untuk itu perlu ditanamkan konsistensi dalam mengelola usaha online agar apa yang sudah kamu siapkan di awal tidak sia-sia. Konsisten memasarkan produk berarti memantapkan posisi di mata konsumen bahwa bisnismu siap menjadi solusi untuk masalah konsumen kapanpun dibutuhkan.

“Penjual juga harus mengetahui cara berkomunikasi yang baik. Mereka harus komunikatif dan fast respon dalam merespon setiap chat dan pertanyaan tentang produk yang ditawarkan.” imbuhnya.

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com