SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Namanya Azzam Ma’ruf Bi Qolbi, 7 tahun. Ia menjadi satu-satunya siswa baru yang masuk di SDN Sriwedari 197, Laweyan, Solo sejak Senin, (11/07/2022) kemarin.
Hal ini dikarenakan adanya sistem zonasi dan juga letak geografis SD yang berada di lingkungan perhotelan, perkantoran, pertokoan, GOR, serta minimnya rumah perkampungan. Sehingga mengakibatkan SDN Sriwedari 197 sepi peminat.
Namun demikian, Azzam tetap semangat untuk mengikuti proses pembelajaran meski tanpa ada teman satu pun. Ia belajar layaknya privat dengan gurunya.
Ruangan kelas tempat Azzam belajar pun cukup berbeda dengan ruangan kelas pada umumnya. Hanya terdapat 3 meja serta 4 kursi saja. “Semangat, sudah belajar menghafal lagu-lagu, belajar menyusun puzzel, membikin kartu nama, dan mewarnai,” ungkap Azzam saat ditemui di tengah-tengah pembelajaran, Rabu, (13/07/2022).
Meski hanya sendirian saat belajar di kelas, Azzam mengaku tak takut dan tetap semangat. “Gak takut, tetap semangat (sekolah). Biar tercapai cita-citaku. Cita-citanya pingin jadi pilot, pengendara pesawat,” imbuhnya.
Sementara itu menurut Diyan Alfiyana Rahma, Wali Siswa Kelas 1, sejak pertama kali masuk sekolah Azzam jadi siswa yang komunikatif dan selalu ceria.
“Karena tidak ada temennya bukan berarti jadi malu rendah diri tidak. Tapi dari awal sudah semangat belajar,” terang Diyan.
Untuk siswa kelas 1 SD Sriwedari sendiri, ditambahkan Diyan, sebenarnya ada 2 siswa. “Ada 1 siswa baru bernama Azzam ini dan yang 1 siswa kemarin yang tinggal kelas. Namun sampai hari ini belum berangkat. Untuk pembelajaran alhamdulilah tetap menyenangkan sama seperti mengajar tahun-tahun sebelumnya. Dengan sedikitnya anak saya harap bisa lebih dekat dengan anak-anak dan lebih fokus mengajar,” kata Diyan.
Karena pada tahun sebelumya, Diyan selalu mengajar dengan sedikit siswa. Jadi hal ini bukan hal baru baginya. “Kemarin (tahun 2021) saya mengajar 5 siswa. Sebelumnya (tahun 2020) saya mengajar 3 siswa jadi saya sudah terbiasalah. Kendalanya sejauh ini terkendala fasilitas karena memang kami begini adanya. Kalau untuk kendala pembelajaran bisa teratasi namanya juga anak anak. Kalau kelas 1 masih diselingi bermain jadinya pembelajarannya masih banyak dengan bermain, tidak menjadi kendala,” tandasnya.
Karena kakak Azam, Ukthy Awan Permata Aulia (9) duduk di bangku kelas 4. Azam jadi lebih sering bermain dengan kakaknya ataupun kakak tingkatnya saat waktu jam istirahat sekolah.
“Karena kakaknya ada di kelas 4, jadi terus main dengan kakaknya. Lalu kalau istirahat atau sebelum bel bunyi saya ajak keluar main sama kakak-kakak kelasnya, alhamdulilah kakak kelasnya mau mengajak Azzam bermain atau sekedar jajan bareng,” pungkas Diyan. (Ando)