SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi pencurian marak melanda areal tanaman cabe di wilayah Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen.
Mahalnya harga cabe yang menembus Rp 75.000 per kilogram saat ini, membuat tanaman cabe siap panen di sawah menjadi sasaran pencuri.
Pencurian terjadi dalam sepekan terakhir. Aksi pencurian menimpa tanaman cabe milik beberapa warga di desa tersebut.
Kades Kalimacan, Hariyanto membenarkan maraknya pencurian cabe di sawah tersebut.
Pencurian sudah terjadi sejak sepekan terakhir menimpa lebih dari 4 petani di wilayahnya. Pelaku memanfaatkan kondisi malam yang sepi di tengah mahalnya harga cabe saat ini.
“Yang terakhir tadi malam tapi yang lain sudah sekitar semingguan terakhir. Yang dicuri di satu lahan semalam antara 50 kilogram sampai 1 kuintal,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (3/7/2022).
Kades menguraikan pelaku diperkirakan lebih dari satu orang. Sebab dari bekasnya dalam semalam jumlah cabe yang dicuri di satu lahan mencapai puluhan batang.
Yang menjengkelkan, modus pelaku mencuri dengan mematahkan batang yang ada buah cabe sehingga memupus harapan batang untuk bisa berbuah.
“Modelnya ngrusak. Batangnya disempali (dipatahkan) jadi ya sudah nggak bisa berbuah lagi wong batangnya dirusak,” jelasnya.
Dari pengakuan petani, tercatat sudah lebih dari 4 orang petani yang sawahnya disatroni pencuri. Masing-masing milik Yoto, Mas Eri, Warsono, Sugeng dan berapa petani lainnya.
Dengan harga cabe merah di kisaran Rp 50.000 sampai Rp 60.000 perkilo gram, kerugian petani ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
“Sekarang harga cabe memang mahal. Harga cabe merah di atas Rp 50.000. kebetulan ini yang nanam pas agak banyak,” terangnya.
Kades menambahkan, pasca kejadian, tim kepolisian sempat terjun ke sawah yang menjadi korban pencurian. Mereka sempat melakukan olah TKP dan mengecek jejak pelaku yang tertinggal di lahan. Wardoyo