JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Disnakan Boyolali Tuntaskan Vaksinasi PMK Tahap Pertama

Seorang petugas tengah melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di Boyolali / Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Target vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi di wilayah Boyolali berhasil dituntaskan. Total ada 1.900 dosis vaksin yang disuntikkan pada vaksinasi tahap pertama tersebut.

“Betul, kami berhasil menyelesaikan vaksinasi sesuai target pada Sabtu (2/7/2022) kemarin,” ujar Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali, Afiany Rifdania, Minggu (3/7/2022).

Dijelaskan, ke-1.900 dosis vaksin PMK tersebut masing- masing untuk 1.400 sapi perah dan 500 sapi potong. Vaksinasi PMK hanya diperuntukkan bagi sapi- sapi yang sehat. Baik itu anakan sapi atau pedhet, sapi dewasa hingga sapi bunting.

“Untuk sapi yang sakit, harus menunggu sehat terlebih dahulu. Namun untuk pemberiannya vaksinnya, masih harus menunggu 6 bulans etelah sembuh.”

Baca Juga :  Jaga Silaturahmi dan Kerukunan, Ratusan Guru dan Tenaga Kependidikan di Boyolali Ikuti Halal Bihalal

Disinggung untuk vaksinasi lanjutan, pihaknya masih menunggu informasi dari pusat.

“Untuk kelanjutan vaksinasi, kami masih menunggu. Sudah kami tanyakan ke Pemprov Jateng, katanya menunggu dari pusat.”

Sebelumnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Setda Boyolali, Insan Adi Asmono mengungkapkan, vaksinasi PMK melibatkan 155 vaksinator. Baik bantuan dari paramedis veteriner maupun inseminator non ASN.

Dia sudah meminta agar Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) membuat tim di lokasi sasaran vaksin. Dimana dalam satu kecamatan ada dua tim vaksinator.

Satu tim bisa menyuntikan 1 vial yakni 100 dosis vaksin. Jadi dua tim bisa 200 dosis.

Baca Juga :  Suasana Pilkada 2024 Sudah Menghangat di Boyolali, Sejumlah Baliho Bertebaran di Sudut-sudut Strategis

“Makanya kalau 10 tim kan 1.000 dosis isoh entek.”

Selain itu, terkait ketersediaan petugas vaksinasi dari Disnakan tentu kurang. Sehingga pihaknya meminta bantuan dari paramedis veteriner dan inseminator non ASN. Yakni 14 paramedis veteriner non ASN, 77 inseminator serta paramedis 20 orang.

“Kalau hanya mengandalkan petugas Disnakan tentu tak bisa rampung karena hanya ada puluhan petugas saja.”

Belum lagi, petugas Disnakan harus membagi tugas. Selain pengobatan,  juga vaksinasi dan pengeluaran surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk Idul Adha. Jika ditangani sendiri tentu kewalahan. Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com