SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mengabadikan momen-momen penting, seperti wisuda, pre wedding, atau sesi foto dengan orang terdekat menjadi suatu daya tarik bagi kaum milenial masa kini. Berbagai jasa foto, baik indoor maupun outdoor dari para fotografer muda siap menjemput bola.
Mengingat momen-momen penting hanya terjadi sekali, orang-orang tentu tak ingin kehilangan kesempatan memiliki foto yang berkualitas. Oleh karena itu, banyak yang memilih merogoh kocek untuk mendapatkan hasil foto yang mereka inginkan dari para fotografer.
Gaya dan sentuhan foto yang segar serta kekinian banyak ditawarkan oleh para fotografer yang ternyata masih mahasiswa, loh! Seperti dalam katalog foto akun Instagram @rikalawisuda, tampak beberapa foto hasil bidikan fotografer yang memukau. Melalui WhatsApp Business-nya, terpantau biaya berkisar mulai Rp 250.000 – Rp 750.000.
Alwi (21), mahasiswa asal Karanganyar, menyebutkan sudah mulai menggeluti dunia fotografi sejak duduk di bangku SMA dengan belajar secara mandiri melalui internet.
Ia mengaku memulai freelancer fotografer dengan membuka akun @rikalawisuda tersebut karena ingin menambah penghasilan sampingan dalam rangka belajar mandiri. Penghasilan bersihnya sendiri dalam sebulan bisa mencapai sekitar Rp 3 juta.
“Paling ramai itu kalau wisuda, itu pas hari wisuda. Kalau soal wedding itu ramainya sebelum (bulan) puasa sama sesudah (bulan) puasa, sama sebelum Bulan Suro,” ujarnya.
Menurut Alwi, banyak tantangan yang ia hadapi saat di lapangan. Salah satunya, sebagai seorang fotografer, ia dituntut untuk dapat mengerti kondisi klien.
“Banyak sih. Pertama itu, manage waktu dengan kuliah. Kalau nemuin klien yang rewel sih, sumpah itu kayak kita harus ekstra sabar buat ngetreat dia biar moodnya nggak anjlok karena kalau moddnya anjlok fotonya nggak bagus,” tutur Alwi kepada Joglosemarnews (20/7/2022).
Selaras dengan Alwi, Alvin (21) mahasiswa asal Sukoharjo yang juga menggeluti bidang fotografi, juga menyebutkan keinginannya kelak untuk memiliki vendor sendiri, sehingga sudah bukan merupakan freelancer lagi.
Berbeda dengan Alwi, Alvin diketahui baru akan memulai akun proyek fotografinya. Pada awal 2022 lalu, ia mulai mendapat panggilan untuk foto dokumentasi, orang, dan wisuda. Meski demikian, ia juga sudah mulai ketertarikan pada dunia fotografi sejak SMK. Ia juga mengaku dapat menghasilkan hingga sekitar 1 juta rupiah perbulannya, tergantung jumlah job.
Menurutnya, relasi dengan teman atau sesama fotografer merupakan hal yang penting selain skill untuk dapat berkembang. Baginya, pengalaman adalah hal terpenting dalam proses belajar.
“Semakin banyak kita mendapatkan job, semakin banyak ilmu yang kita dapat. Selain itu, juga buka relasi, semakin banyak relasi yang kita punya, semakin banyak yang kita pelajari,” ungkap Alvin saat diwawancari terpisah (22/7/2022).
Joglosemarnews juga mewawancari seorang remaja berusia 23 tahun asal Karanganyar yang baru saja lulus kuliah tahun lalu, bernama Rima. Ia sudah memulai menjadi freelancer fotografi dan videografi sejak November 2019 melalui akun Instagram @raproject__ (4 underscore) dan menerima segala macam jenis foto, seperti dinner, wedding, pre wedding, wisuda, produk, atau wisata.
Saat ini ia bekerja di salah satu perusahaan media online sebagai news anchor dan tetap menjalankan bisnis fotografinya. Ia sendiri pernah menyentuh 3 juta rupiah hanya dengan dua proyek.
Rima juga menyukai fotografi sejak masih duduk di bangku SMK dengan bekal mata pelajaran fotografi yang ia peroleh serta melanjutkan studi pada bidang kepenyiaran di Universitas Sebelas Maret.
“Menurut aku dunia fotografi itu menyenangkan, ya. Dari hasil yang kita jepret itu sendiri mendatangkan kepuasan gitu, lho. Dari hasil foto-foto itu ada ceritanya, jadi nggak hanya mengambil gambar,” jelas Rima saat diwawancarai (22/7/2022).
Ia juga membagikan tips kepada para pemula yang ingin terjun dalam dunia fotografi.
“Pastikan kalian suka dulu sama bidang yang kalian pengen terjuni. Yang kedua jangan pernah bosen mencoba, belajar terus karena dari skill foto itu bisa terasa Ketika kita sering praktik. Ketiga, apapun hasilnya yang penting kita mulai dulu, secara perlahan bisa mulai terbentuk,” ujarnya.
Tak berbeda dengan dua fotografer yang masih menjalani studi di jenjang kuliah, Ia juga menginginkan suatu saat dapat memiliki studio foto atau percetakan sendiri untuk mengembangkan keterkatikannya di bidang ini.
Nah, hebat bukan para fotografer muda ini?
Kamu dapat menemukan inspirasi memulai bisnis dari mana pun, contohnya dengan memulai dari bidan yang kamu sukai seperti mereka. Selain menyenangkan, target pasar pada kaum milenial saat ini juga bisa kamu olah sedemikian rupa untuk lebih mengembangkan bisnismu, loh! Ade Safana Alawiyah