Beranda Daerah Sragen Sudah 1.007 Ekor Sapi di Sragen Terpapar PMK, Bupati Mulai Canangkan Vaksinasi...

Sudah 1.007 Ekor Sapi di Sragen Terpapar PMK, Bupati Mulai Canangkan Vaksinasi untuk 3.800 Sapi. Ini Kecamatan yang Diprioritaskan!

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat mencanangkan suntikan vaksinasi bagi ternak sapi untuk mencegah wabah PMK di Gentanbanaran, Plupuh, Minggu (3/7/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen mulai mencanangkan gerakan vaksinasi hewan ternak sebagai antisipasi pencegahan wabah penyakit mulut kuku (PMK) di wilayahnya.

Ditargetkan ada 3.800 sapi yang akan divaksinasi mulai hari ini, Minggu (3/7/2022). Vaksinasi PMK tahap pertama ini akan diberikan ke wilayah dengan populasi ternak sapi paling banyak yakni eks kawedanan Gemolong.

Diantaranya Kecamatan Plupuh, Tanon, Sumberlawang, Miri, Kalijambe dan Gemolong.

Pencanangan vaksinasi PMK pertama dilakukan oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan jajaran Forkopimda Sragen, di Gentanbanaran, Kecamatan Pupuh, Minggu (3/7/2022) pagi.

Bupati Yuni mengatakan Kabupaten Sragen memperoleh 3.800 dosis vaksin PMK dan ditargetkan rampung Selasa (5/7/2022) mendatang. Pendistribusian vaksin ini diutamakan ke Kecamatan dengan jumlah hewan ternak terbanyak.

Pihaknya mengakui jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah ternak di Sragen. Untuk itu Bupati akan mengupayakan penambahan jumlah vaksin PMK.

“Jumlah ini akan kami distribusi ke setiap Kecamatan, tapi kita pilih ditempat yang banyak populasinya. Tentu tidak merata ke semua 196 Desa dan 12 Kelurahan,” paparnya.

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Bupati memastikan proses hewan yang akan disembelih harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Untuk itu, ia mewanti-wanti kepada warga supaya hewan ternak yang sakit tidak boleh dikurbankan. Hewan yang sakit juga tidak boleh divaksinasi, harus dikarantina dulu atau dipisahkan dengan ternak lain agar tidak menular lantas diobati.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

“Dibedakan sapi sehat dan yang sakit, kalau dijadikan satu nanti menular. Begitupun ketika sakit tidak boleh dipotong. Mati karena PMK dikubur jangan dibuang di sungai atau manapun,” ujarnya.

Bupati menambahkan sosialisasi terus menerus memberikan edukasi dan pemahaman, agar tidak ada penolakan. Ia berharap semua lini bergerak gotong royong untuk menuntaskan penanganan wabah PMK.

“Bismillah semoga Sragen segera bebas dari PMK,” tandasnya.

Wilayah Sasaran Vaksinasi

Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen, Rina Wijaya mengatakan vaksinasi PMK tidak bisa dilakukan 100 persen.

Dari jumlah populasi 79.000 lebih dengan vaksin yang hanya 3.800 dikatakan Rina tentu sangat kurang. Pihaknya berharap akan ada tahap distribusi Vaksin PMK selanjutnya.

Distribusi vaksin PMK tahap pertama ini akan diberikan ke populasi paling banyak yakni eks kawedanan Gemolong. Diantaranya Kecamatan Plupuh, Tanon, Sumberlawang, Miri, Kalijambe dan Gemolong.

“Distribusi tahap pertama ke populasi paling tinggi di eks kawedanan Gemolong. Di sana jumlah kasus, Sumberlawang 55, Miri 5, Gemolong 11, Kalijambe 50, Plupuh 18 dan Tanon 32 kasus,” papar Rina.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Rina melanjutkan hewan ternak yang sakit dan hewan yang satu kandang dengan yang sakit bukanlah sasaran vaksinasi PMK, melainkan akan dilakukan pengobatan.

“Begitupula hewan ternak yang telah sembuh juga bukan merupakan sasaran vaksinasi PMK. Hewan ternak yang benar-benar sehatlah yang menjadi sasaran,” jelasnya.

Sementara hingga hari ini, total kasus PMK di Sragen mencapai 1.007 kasus. Dengan rincian kasus aktif 450, kasus baru 5, sebanyak 508 sembuh, 49 hewan mati sebanyak 41 hewan mati dipotong dan delapan hewan mati dikubur. Wardoyo