JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Wah, Diguyur Rp 1,6 Miliar, Warga Desa Miskin di Sragen Bakal Dapat Jaminan Hidup Rp 200.000 Perbulan

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat melaunching program Desa Tumis di Desa Jabung, Plupuh. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen agaknya tak main-main dalam upaya menurunkan angka kemiskinan.

Melalui program desa tuntas kemiskinan (Tumis), Pemkab akan menggelontorkan dana Rp 1,6 miliar bagi desa dengan angka kemiskinan tinggi.

Anggaran dari hasil gotong royong stake holder terkait itu nantinya akan diperuntukkan menyuplai kebutuhan warga utamanya yang berkaitan dengan parameter penyebab kemiskinan.

Salah satunya, pemberian jaminan hidup diberikan Rp 200.000 perbulan selama satu tahun bagi 38 orang.

Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat melaunching program Desa Tumis di Desa Jabung, Plupuh, Rabu (13/7/2022).

“Hari ini kita launching Program Desa Tumis Gotong di desa Jabung. Prosesnya kita awali dari verifikasi dan assesment sesuai data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Apakah sudah mandiri ataupun tidak lagi kategori miskin. Sehingga kita identifikasi satu persatu kebutuhannya. Ada yang butuh bedah rumah, ada yang butuh jamban, ada yang butuh usaha ekonomi produktif (UEP), kita berikan jadup (jaminan hidup) bagi yang memang miskin dan tidak produktif,” paparnya saat menyampaikan sambutan.

Baca Juga :  Geger Mobil Baru Langsung Rusak, Anggota DPRD Tulungagung Juga Mengalami Kerusakan Mobil Usai Mengisi Dexlite di SPBU Sragen

Menurutnya, semua stake holders terkait mulai dari Baznas, PMI, Lazizmu,Lazisnu, Yatim Mandiri, FUD (Forum Usaha Daerah), GNOTA, PLN termasuk ASN, akan bergotong royong untuk fokus di satu desa dalam rangka pengentasan kemiskinan.

Bantuan yang diberikan berbentuk RTLH bagi 57 rumah dari Baznas Sragen, bantuan 48 jamban dari PMI Sragen, Usaha Ekonomi Produktif dengan memberikan modal usaha sebesar 2 juta rupiah.

Kemudian di desa miskin yang ditunjuk sebagai pilot project, juga akan digelontorkan sejumlah bantuan.

Di antaranya biaya bantuan anak sekolah berupa peralatan sekolah (tas, laptop, sepeda) untuk 6 anak dari GNOTA.

Lantas pemberian jaminan hidup diberikan Rp 200.000 perbulan selama satu tahun bagi 38 orang.

Serta bantuan 12 sambungan aliran listrik untuk warga yang belum ada listrik serta biaya BPJS kesehatan bagi 332 warga.

Baca Juga :  Gara-gara Jualan Obat Mercon Saat Bulan Suci Ramadhan Pemuda di Sragen Ditangkap Polisi Terancam Pidana

Ia menambahkan Desa Jabung menjadi awal Pilot Project desa Tumis. Adapun total anggaran yang diberikan kepada Desa Jabung sebesar 1,6 milyar.

Bupati menegaskan anggaran itu tidak mengambil dana dari APBD Kabupaten Sragen. Mengingat sebelumnya dana yang digelontorkan oleh pemerintah untuk pengentasan kemiskinan yang disebar di seluruh Kabupaten Sragen ternyata tidak optimal untuk dapat menurunkan angka kemiskinan.

“Ini ikhtiarnya kita semua dari pemerintah hingga ke masyarakat. Ini Learning by doing. Akan kita evaluasi dan monitoring hasilnya untuk kedepannya. Semoga nanti angka kemiskinan bisa turun, kesejahteraan untuk Sragen benar-benar dapat terwujud,” pungkasnya.

Untuk diketahui, saat ini angka kemiskinan terbaru Kabupaten Sragen adalah 13,85 persen. Angka itu naik 1,50 persen dari data kemiskinan terakhir 2017 sebesar 12,35 persen.

Adanya pandemi yang meluluhlantakkan semua sendi ekonomi dan kehidupan warga selama 2 tahun dinilai menjadi pemicu peningkatan angka kemiskinan tersebut. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com