JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim penyidik khusus Polri dikabarkan mulai berangkat ke Magelang untuk menelusuri peristiwa yang sebenarnya terjadi seperti klaim dari Ferdy Sambo.
Dalam pengakuan sebelumnya, Sambo merubah keterangan bahwa pemicu utamanya tega menghabisi Brigadir J bukan di rumah dinas Jakarta.
Akan tetapi adalah insiden di Magelang yang dinilai melukai harkat dan martabat istri dan keluarganya. Tindakan Brigadir J kala di Magelang disebut memicu kemarahan Ferdy Sambo dan merencanakan pembunuhan atau penembakan terhadap Brigadir J.
“Tim sedang ke Magelang untuk menelusuri kejadian di sana secara utuh kejadian bisa tergambar,” ujar Kepala Badan Reserse Kriminal atau Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto kepada wartawan dikutip Tempo.co, Minggu (14/8/2022).
Agus menguraikan penelusuran dilakukan untuk mengetahui faktor pemicu penembakan terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat sebagaimana yang diungkapkan Irjen Sambo.
Pengakuan itu diungkap Sambo saat diperiksa sebagai tersangka di Mako Brimob Polri, pada Kamis (11/8/2022) lalu.
Bahwa dirinya marah setelah mendapat laporan dari istrinya Putri Candrawathi.
“Faktor pemicu kejadian sebagaimana diungkapkan Pak FS,” ujarnya.
Dalam laporan Majalah Tempo terbaru, Ferdy Sambo pulang terlebih dulu dengan naik pesawat setelah menjenguk putri mereka yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
Dua sumber polisi yang mengetahui pemeriksaan Putri Candrawathi mengungkap di rumah Magelang itu asisten rumah dinas Sambo, Kuwat Maruf atau KM disebut bersitegang degan Yosua karena memergokinya berduaan dengan Putri.
Menurut para penyidik, peristiwa ini yang dilaporkan Putri kepada suaminya di Jakarta.
Kabareskrim mengatakan, penyidik ke Magelang akan mengumpulkan barang bukti yang dibutuhkan dalam penyidikan tersebut.
Dalam pemeriksaan, Ferdy Sambo mengaku marah dan emosi setelah mendapatkan laporan dari istrinya, karena mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga yang terjadi di Magelang oleh Brigadir J.
“Rangkaian peristiwanya begitu kan enggak bisa kami hilangkan. Yang pasti apa yang terjadi ya Allah SWT, almarhum dan Ibu PC. Kalaupun Pak FS dan saksi-saksi lainnya seperti Kuat, Ricky, Susi dan Richard hanya bisa menjelaskan sepengetahuan mereka,” kata Agus.
Dalam penelusuran ke Magelang ini, kata Agus, penyidik tidak menyertakan Putri Candrawathi. Namun, penyidikan menjadikan keterangan Putri sebagai dasar dalam proses penyidikan.
“Kami juga mendasari keterangan yang bersangkutan (Putri) juga dalam proses penyidikan yang kami lakukan,” ujarnya.
Agus menambahkan, tim khusus Polri secepatnya untuk menuntaskan kasus penembakan terhadap Brigadir J sesuai arahan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
“Semoga segera bisa dituntaskan,” kata Agus.