Beranda Edukasi Pendidikan Ini Kiprah Mahasiswa KKN Kelompok 329 UNS di Desa Poko, Pacitan, Berdayakan...

Ini Kiprah Mahasiswa KKN Kelompok 329 UNS di Desa Poko, Pacitan, Berdayakan Potensi Lokal hingga Pencegahan Stunting

Tim mahasiswa KKN Kelompok 329 UNS Surakarta berfoto bersama para siswa peserta pelatihan sembari menunjukkan produk ecoprint hasil karya mereka / Istimewa

PACITAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sekitar 45 hari, sembilan mahasiswa yang tergabung dalam tim KKN Kelompok 329 UNS Surakarta terjun dan terlibat dalam dinamika kehidupan masyarakat di Desa Poko, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan.

Ada sejumlah kegiatan yang dilakukan, baik yang masuk program utama maupun program perorangan. Sebagai program utama adalah pelatihan pembuatan virgin coconut oil (VCO) dan Nata de Coco, edukasi stunting dan pernikahan dini, serta praktek pembuatan ecoprint.

Sementara untuk program kerja penunjang yang telah terlaksana adalah sosialisasi inovasi kemasan serta digital marketing, sosialisasi hukum dan pembendaharaan, Posyandu remaja, pengajaran daily conversation dan sosialisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Program sosialisasi dan pelatihan pembuatan VCO serta Nata de Coco dilakukan bersamaan pada Rabu (27/7/2022) bertempat di Graha Sasana Klungkung.

Penanggung jawab pelatihan pembuatan Nata de Coco, Iin Ismiliyawati mengatakan prorgram itu ditujukan kepada warga Desa Poko secara keseluruhan, terutama kaum muda dan ibu-ibu.

“Kaum muda diikutkan dalam pelatihan, agar keterampilan tersebut dapat terus berkesinambungan,” ujar Anselma Ika Satyawati, Koordinator pembuatan VCO menambahkan.

Baca Juga :  Mengembalikan Harga Diri Guru di Tengah Tantangan Pendidikan Era Modern
Mahasiswa KKN Kelompok 329 UNS tengah memberikan penjelasan kepada peserta pelatihan pembuatan Nata de Coco dan pembuatan VCO / Istimewa

Keduanya melihat, ada potensi yang terbuang begitu saja pada buah kelapa. Selama ini, kelapa di Desa Poko hanya diproses sebatas menjadi koprah saja.

Ketika keduanya berkunjung ke UMKM Koprah, Ficky selaku pemilik usaha tersebut mengatakan, bahwa air kelapa di UMKM miliknya tidak pernah diolah dan hanya menjadi sampah organik.

“Karena itulah ini kita angkat dalam program kerja, kita ingin ajak warga untuk memaksimalkan pemanfaatan kelapa ini untuk menunjang ekonomi keluarga,” ujarnya.

Program kerja yang masih terkait dengan ekonomi keluarga adalah program pelatihan di bidang pengemasan (packaging), serta program sosialisasi inovasi kemasan dan digital marketing.

Adapun fenomena stunting yang masih ada di Desa Poko, lebih disebabkan oleh masih tingginya pernikahan dini di beberapa desa di Kecamatan Pringkuku.

Pada perempuan, gizi sempurna didapatkan ketika mereka berusia 21-22 tahun. Ketika perempuan hamil dan memiliki anak pada usia sebelum itu, otomatis si anak kemungkinan besar bisa kekurangan gizi.

Dari latar belakang tersebut, tim mahasiswa KKN menggelar program sosialisasi pencegahan stunting dan pernikahan dini. Sosialisi tersebut dipadu dengan program sosalisasi Posyandu Remaja.

Baca Juga :  Mengembalikan Harga Diri Guru di Tengah Tantangan Pendidikan Era Modern

Sebagai penutup, digelar program pelatihan pembuatan ecoprint, dengan sasaran siswa MI Muhammadiyah khususya kelas 5 yang dilakukan pada Kamis (11/8/ 2022).

Ecoprint merupakan teknik cetak dengan pewarnaan alami yang menghasilkan motif-motif unik. Teknik ecoprint tersebut berhasil menyulap tas-tas berbahan kain warna putih menjadi renyah penuh warna alami.  Redaksi