SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 26 ruas jalan rusak di Kabupaten Sragen dipastikan bakal dibangun dan diperbaiki pada anggaran perubahan tahun 2022 ini.
Pembangunan dan perbaikan itu total menelan anggaran sebesar Rp 32,811 miliar. Pelaksanaan pengerjaan ditargetkan sudah bisa dimulai bulan depan sehingga bisa maksimal dan tidak mepet batas akhir tahun anggaran.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto, Minggu (14/8/2022). Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan untuk anggaran perubahan APBD 2022, Pemkab sudah mengalokasikan Rp 32,811 miliar untuk perbaikan jalan.
Anggaran itu dialokasikan untuk 26 ruas jalan rusak yang ada di sejumlah wilayah.
Rinciannya ada 9 ruas yang akan direkonstruksi atau dibangun dan 17 ruas jalan yang akan direhabilitasi atau diperbaiki.
Suparwoto menyebut sembilan ruas jalan yang akan dibangun di antaranya ruas Sumberejo- Gondanglegi Gilirejo Baru sepanjang 1 kilometer.
Kemudian jalan Pungkruk-Gambiran mulai pertigaan Pungkruk ke Jembatan Mungkung senilai Rp 2,4 miliar.
Lantas, ruas jalan Jambanan-Sembukan Sidoharjo senilai Rp 2,15 miliar, jalan Srawung- Katelan sepanjang 1 kilometer, Tempelrejo- Mondokan, Pelemgadung – Ngarum di Karangmalang sepanjang 1,5 kilometer.
Berikutnya ruas Tampungan- Ngrejeng di Cemeng Sambungmacan, ruas Nglempung – Tlogotirto Sumberlawang sepanjang 1,7 kilometer, Jekawal- Galeh tembus jalan provinsi.
Selain 9 ruas yang dibangun, ada 17 ruas yang diperbaiki dengan anggaran mulai Rp 150 juta hingga Rp 1,5 miliar setiap titik.
Di antaranya ruas Jalan Nggandil- Kembangan Karangmalang sepanjang 1,5 kilometer, ruas Keongan- Sambirejo Plupuh, Jalan Brigjen Katamso sebelah Manding arah DKK.
Lantas ruas Jetak – Pucung senilai Rp 600 juta, Pengkol- Karanglo, dan belasan ruas lainnya.
Suparwoto menyampaikan 26 ruas jalan tersebut sudah masuk KUA-PPAS perubahan APBD 2022 dan hampir dipastikan tak akan tergeser.
Jika semua berjalan lancar, pengerjaan proyek sudah bisa dimulai pada bulan depan atau bulan Desember.
“Perencanaan minggu ini kami targetkan sudah selesai. Nanti dilanjutkan lelang. Sehingga begitu APBD Perubahan digedok biasanya September, nanti bisa langsung dilakukan SPK dan mulai bisa dikerjakan,” urainya.
Percepatan tahapan perencanaan dan lelang diharapkan memberi kelonggaran waktu pengerjaan dan tidak terlalu mepet akhir tahun.
Sebab jika memasuki November-Desember, dikhawatirkan akan terkendala kondisi iklim hujan.
“Dengan lebih cepat dilaksanakan, harapan kami bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandasnya. Wardoyo