SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penganiayaan Suprapti (43) ibu tiga anak asal Dukuh Bunder RT 12/3, Desa Kedungwaduk, Karangmalang oleh pria tetangga depan rumahnya berinisial SW (45) ternyata ikut berdampak pada salah satu anak korban.
Aksi penganiayaan yang dilakukan di depan anak korban, membuat anak balita yang masih berusia 3 tahun itu ikut terdampak secara psikologis.
“Iya, jadi tidak hanya ibunya saja yang terdampak psikis. Anaknya yang masih usia 3 tahun juga mengalami dampak psikologis karena saat kejadian anak balita korban ada di lokasi dan menyaksikan. Psikisnya pasti mengalami trauma dan yang dikhawatirkan nanti ke depannya,” papar Sumarno, paman korban, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (22/8/2022).
Ia menguraikan atas pertimbangan itulah, keluarga memutuskan untuk mengesampingkan tawaran mediasi.
Sebaliknya, keluarga berharap kasus kekerasan itu tetap diproses ke jalur hukum.
Terlebih sampai saat ini, motif pelaku menyerang dan menganiaya korban juga belum ada kejelasan. Selama ini selama bertetangga, korban merasa tidak ada masalah dengan pelaku.
“Kalau dari korban dan suaminya, menyampaikan tetap lanjut proses hukum. Biar jadi efek jera bagi pelaku dan tidak mengulangi lagi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (22/8/2022).
Sumarno menguraikan desakan proses hukum dikarenakan kasus itu tidak hanya sekadar penyerangan fisik. Namun dampak psikologis yang dialami korban tak begitu saja bisa disembuhkan.
Saat ini kondisi korban yang memiliki 3 anak itu sudah berangsur membaik. Sebelumnya korban sempat menjalani rawat inap di RS PKU Masaran selama 2 hari satu malam.
Dari hasil pemeriksaan medis, memang kondisi luka korban tidak sampai mengalami keretakan tulang yang serius.
“Alhamdulillah diagnosanya tidak ada tulang yang retak. Tapi dampak psikologisnya itu yang belum bisa dipulihkan. Ada rasa trauma dan ketakutan,” jelasnya.
Dengan kondisi itu, korban dan suami serta keluarga berharap aparat berwajib bisa memproses kasus tersebut secara tuntas. Sehingga memberi rasa keadilan bagi korban.
Seperti diberitakan, Suprapti mendadak diserang pria tetangga depan rumahnya, Kamis (18/8/2022) pagi.
Tanpa sebab yang jelas, wanita tiga anak itu dipukuli pakai batu bagian wajah dan tangannya hingga memar. Tak hanya itu, pelaku juga menarik jilbab yang dipakai korban hingga sobek-sobek.
Pelaku diketahui berinisial SW (45). Akibat kejadian itu, korban yang mengalami luka memar serius, nekat melapor ke Polsek Karangmalang.
Korban melapor dengan didampingi pamannya. Selesai dari Polsek, korban langsung menjalani visum di Puskesmas Karangmalang dengan didampingi petugas Polsek.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , paman korban menuturkan korban tinggal di rumah bersama tiga anaknya. Sedangkan sang suami, Darwanto saat ini merantau di Pekanbaru, Riau.
Dari pengakuan korban, insiden penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Bermula ketika pagi tadi, korban baru pulang mengantar anaknya ke sekolah.
Setiba di rumah, ia langsung diadang oleh pelaku yang ngamuk-ngamuk di depan pintu rumah korban. Tanpa basa-basi, korban langsung dipukul pakai batu di bagian wajah.
Mendapat tamparan itu, korban berusaha menanyakan masalahnya. Bukan mereda, pelaku makin kalap dan menarik jilbab yang dikenakan korban sampai sobek-sobek.
“Saya tadi tahunya ditelepon suaminya dari Pekanbaru jam 10.00 WIB. Katanya di rumahnya ada gegeran, saya disuruh datang. Waktu saya datang, istrinya (korban) bilang habis dipukuli pelaku. Saya langsung anyar ke Puskesmas dan lapor ke Polsek,” ujar Sumarno ditemui di Mapolsek Karangmalang.
Dari pengamatannya, korban mengalami luka memar di bagian pipi kiri. Kemudian yang agak parah bagian punggung tangan sebelah kanan membengkak diduga retak usai berusaha menangkis pukulan pelaku ke arah wajah.
Saat diwawancara, korban seusai divisum mengaku sebenarnya tak ada masalah apa-apa dengan tetangga depan rumahnya itu. Selama ini dan sebelum kejadian, ia merasa tak ada masalah apapun.
“Tiba-tiba tadi jam 8.30 WIB, saya pulang habis antar anak sekolah, sampai rumah dia datang langsung marah-marah. Saya dipukul pakai batu. Jilbab saya ditarik sampai sobek,” urai Suprapti.
Ia juga mengaku selama ini tak pernah ada cekcok atau perselisihan apapun dengan pelaku yang tinggal di depan rumahnya itu.
“Bukan soal utang piutang juga. Saya nggak tahu masalahnya, tahu-tahu langsung diamuk,” imbuhnya.
Kapolsek Karangmalang, Iptu Mulyono membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan itu. Menurutnya saat ini masih dilakukan pendalaman dari keterangan korban dan saksi.
Mengingat korban dan terlapor masih bertetangga depan rumah, nantinya akan diupayakan untuk dilakukan mediasi. Namun jika memang dari korban tetap menghendaki lanjut proses hukum, pihaknya pun siap untuk melanjutkan penanganan.
“Nanti didalami dulu, diupayakan mediasi dulu. Kalau nggak bisa ya baru diproses lanjut. Kami kan tinggal menindaklanjuti,” jelasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com