JOGJA, JOGLOSEMARNEWS.COM —-Pariwisata di kawasan Joglosemar (Jogjakarta, Solo, Semarang) dan sekitarnya harus digarap dengan sinergi yang kuat di antara stake holder pariwisata di wilayah ini. Sudah saatnya pola produk dan destinasi wisata di kawasan ini diprogramkan secara bersama-sama sehingga bisa saling melengkapi, saling mendukung dan tidak saling tumpang tindih. Hal itu akan berdampak positif bagi kemajuan wisata di kawasan ini.
Demikian benang merah dari hasil pertemuan pengurus Badan Promosi Pariwisata (BPPD) Kota Surakarta dengan pengurus BPPD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta BPPD dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Bantul, di Hotel Grand Inna Yogyakarta, Kamis (4/8/2022).
Kedatangan para pengurus BPPD Kota Surakarta ke Yogyakarta untuk menjalin menjalin kerjasama dengan BPPD Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kesepakatan kerjasama itu dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman antara BPPD Surakarta dengan BP2KY Kota Yogyakarta, BPPD Sleman, BPPD Gunung Kidul, BPPD Kulonprogo dan BPPD Bantul yang disaksikan oleh BPPD Provinsi DIY.
Ketua BPPD Kota Surakarta, Retno Wulandari mengatakan mengelola sektor pariwisata itu harus dilakukan secara kolaboratif antar wilayah administratif. Untuk itulah perlu dijalin kerjasama antar daerah untuk memfasilitasi upaya-upaya promosi bersama guna memajukan industri pariwisata di wilayah masing-masing.
“Mengelola pariwisata itu memang tidak boleh terjebak dalam sekat-sekat administratif pemerintah daerah, maka harus digalang pola memasarkan produk pariwisata secara bersama-sama antar daerah terutama yang letaknya berdekatan. Dengan nota kesepahaman antara BPPD Solo dengan BPPD yang ada di wilayah Provinsi Yogyakarta ini maka diharapkan akan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di masing-masing daerah,” paparnya.
Ditambahkan Retno, kerjasama tersebut meliputi sejumlah hal. Di antaranya membuat program dan kegiatan promosi bersama, berbagai informasi yang berkaitan dengan berbagai upaya dalam mempromosikan pariwisata secara bersama-sama. Memfasilitasi komunikasi dan informasi yang memajukan industri pariwisata di Kota Surakarta dan seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi DIY.
“Kerjasama ini juga mendorong berbagai upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia di bidang promosi pariwisata. Lalu juga memfasilitasi riset bersama di bidang promosi pariwisata, serta memfasilitasi keterlibatan para pemangku kepentingan dalam berbagai program dan kegiatan promosi pariwisata,” kata Retno.
Nota kesepahaman kerjasama tersebut ditandatangani oleh BPPD Kota Surakarta dan BPPD Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi DIY dengan disaksikan oleh GKR Bendoro selaku Ketua BPPD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
GKR Bendoro menyampaikan bahwa sinergi, kebersamaan dan kolaborasi harus dikedepankan dalam mengelola pariwisata. Karena itulah, pihaknya menyambut baik terjalinnya kerjasama antara BPPD DIY, BPPD Jawa Tengah, BPPD Kota Surakarta dan BPPD yang ada di wilayah Provinsi DIY untuk melakukan promosi wisata secara bersama-sama maupun merancang pengembangan pariwisata di kawasan Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang).
“Ini langkah yang baik, karena sudah terjadi kesepahaman di antara kita untuk menggarap promosi, branding dan pengembangan wisata secara bersama-sama di kawasan ini. Sehingga diharapkan akan bisa saling melengkapi,” ungkap GKR Bendoro.
Sebagai langkah lanjutan dari penandatanganan kerjasama tersebut, disepakati akan segera dibuat program awal untuk lebih mengkongkritkan kesepakatan kerjasama tersebut. Selain itu juga berencana ditindaklanjuti dengan workshop bersama sehingga akan lebih banyak elaborasi permasalahan, tantangan, peluang yang bisa digarap dalam program yang lebih bisa direalisasikan bersama.
Bobby Ardianto, Wakil Ketua BPPD DIY turut menambahkan, bahwa pola kunjungan wisata di kawasan Joglosemar ini masih sangat didominasi wisatawan dalam negeri dan belum memiliki daya tarik secara optimal bagi wisatawan asing. Ini tentu menjadi tantangan bagi stake holder pariwisata termasuk pengurus BPPD di kawasan ini.
“Kunjungan wisatawan asing itu 90 persen masih ke Bali, kawasan DIY dan sekitarnya masih jadi ampiran. Daya tarik di kawasan ini masih tertuju pada Borobudur. Maka kita harus menentukan pola bersama terhadap produk-produk pariwisata yang bisa dijual bareng-bareng, menjahit bersama-sama sehingga produk itu bisa laku. Baik untuk segmen asing dan dalam negeri. Kesepahaman inilah yang harus terus kita garap,” ungkapnya.
Masing-masing BPPD di wilayah Provinsi DIY hadir dalam acara penandatanganan kerjasama tersebut. Mulai BPPD Gunung Kidul, BPPD Kulonprogo, BPPD Sleman, BPPD Bantul dan BP2KY Kota Yogyakarta. Dari BPPD Kota Surakarta hadir pengurusnya secara lengkap, yakni Retno Wulandari (Ketua), Andre Rahmanto (Wakil Ketua), Pri Siswanto (Sekretaris), Abdullah Soewarno (Anggota), Anas Syahirul (Anggota), Irfan Fadly (Anggota), Ika Florentina (Anggota) , Sadrah Sumaryoso (Anggota).(ASA)