JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sastro Jadi Korban Tewas Kelima, Berikut Daftar 5 Tragedi Bunuh Diri di Jembatan Sapen Sragen dalam 2 Tahun Terakhir

Penampakan Jembatan Sapen yang menjadi lokasi bunuh diri penjual pentol goreng asal Tangen, Sragen dan jenazahnya ditemukan tadi pagi. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus bunuh diri yang dilakukan Sastro Utomo Sugiman (55) dengan terjun di Jembatan Sapen ke Sungai Bengawan Solo, Minggu (14/8/2022) menambah panjang daftar kasus bunuh diri di jembatan tersebut.

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , aksi harakiri yang dilakukan duda asal Dukuh Ngrampal RT 33/8, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen itu menjadi yang kelima dalam kurun 2 tahun terakhir.

Mayoritas korban berasal dari sekitar wilayah Sapen namun ada juga yang berasal dari luar kecamatan.

Sastro yang sempat beralasan membuang pusaka, ternyata belakangan diketahui juga didera depresi. Ia nekat terjun dari Jembatan Sapen pada Minggu (14/8/2022) pagi pukul 11.15 WIB.

Jenazahnya ditemukan dalam kondisi tewas mengapung di aliran Bengawan Solo Dukuh Dalungan, Desa kedungupit, Sragen tiga hari kemudian di jarak 3,55 km, Selasa (16/8/2022).

Sebelumnya, sudah ada empat warga yang bunuh diri dari jembatan penghubung antara Kecamatan Sragen ke wilayah Gesi dan Sragen utara itu.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

“Iya dalam catatan kami sudah empat kali kasus bunuh diri di Jembatan Sapen. Kami juga tidak tahu mengapa lokasi itu jadi tempat bunuh diri. Yang jelas mayoritas korban justru bukan warga sekitar tapi malah dari luar Gesi,” ujar Kapolsek Gesi, AKP Teguh Purwoko kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (16/8/2022).

Kapolsek menguraikan kondisi Jembatan Sapen memang agak sepi. Panjang jembatan 100 meter dan kondisi air bengawan yang agak tenang di lokasi itu, diduga menjadi alasan para korban memilih lokasi itu untuk bunuh diri.

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , kasus bunuh diri terakhir sebelum Sastro Utomo dilakukan Mardiyanto (47) warga Dukuh Gabus Wetan RT 5, Desa Gabus, Ngrampal.

Ia ditemukan tak bernyawa setelah bunuh diri terjun dari Jembatan Sapen, Tanggan, Gesi pada Sabtu (5/12/2020).

Jenazah bapak dua anak itu ditemukan di Sungai Bengawan Solo tepatnya di Dukuh Patikan RT 06, Desa Karangudi, Ngrampal, Sragen.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Kemudian, ada Wijayadi (Wanto), penjual pentol goreng berusia 30 tahun asal Dukuh Sigit RT 2, Sigit, Tangen, Sragen juga nekat bunuh diri terjun dari Jembatan Sapen, pada Senin (14/9/2020) malam.

Sebelumnya, pada Sabtu (4/4/2020) seorang wanita bernama Prihatin (44) asal Dukuh RT 9, Desa Majenang, Sukodono itu juga tewas usai bunuh diri terjun ke Sungai Bengawan Solo dari atas Jembatan Sapen di Dukuh Sapen, Tanggan, Gesi.

Kemudian ibu muda dua anak bernama Deni Pertiwi (24), ibu dua anak itu juga ditemukan tak bernyawa usai bunuh diri dengan terjun ke Sungai Bengawan Solo dari atas Jembatan Sapen.

Dari penuturan kerabat dan riwayat psikologisnya, korban diduga
mengalami depresi berat dan pernah dua kali masuk rumah sakit jiwa (RSJ). Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com