Beranda Daerah Solo 85 Warung Kuliner Anjing Bertebaran di Solo, Gibran Segera Terbitkan Aturan

85 Warung Kuliner Anjing Bertebaran di Solo, Gibran Segera Terbitkan Aturan

Anggota DMFI Solo beraudiensi dengan walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Foto: JSNews/Ando

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —-Walikota Solo, Gibran Rakabuming berkomitmen untuk menangani persoalan perdagangan daging anjing di Kota Solo. Hal ini terungkap usai pertemuannya dengan Dog Meat Free Indonesia (DMFI) di ruang walikota, Rabu (21/09/2022).

“Yang jelas tadi sudah banyak sekali masukan-masukan yang baik dari DMFI. Kita tahu bahwa sebenarnya daging anjing ini tidak bisa dikonsumsi. Intinya kita nanti akan tindak lanjuti lagi kita melakukan pendekatan melalui regulasi,” terang Gibran.

Menurut Gibran banyak yang harus ditangani selain perdagangan daging anjing. Yaitu soal penyakit-penyakit rabies lalu kemudian yang paling krusial ke depan adalah mengenai keberlanjutan hidup para pedagang tersebut.

“Para pedagang-pedagang ini bisa melanjutkan hidupnya dengan menjual kuliner dengan daging-daging seperti ayam dan daging sapi. Nanti akan kami carikan solusinya lagi. Tapi nanti ketika ada Surat Edaran (SE) harus ada implementasi yang baik di lapangan. Karena ada 85 warung yang menjual daging anjing dan kita bukan hanya bicara masalah warungnya. Penggemarnya juga banyak itu yang harus digaris bawahi,” tandasnya.

Lebih lanjut, Gibran juga meminta DMFI untuk memperhatikan supplier daging anjing karena kebanyakan bukan dari Kota Solo. “Di kota maupun di provinsi harus membuat regulasi juga untuk menyetop supplier anjingnya. Nanti kita tindak lanjuti lagi, artinya saya punya komitmen untuk memperbaiki ini semua,” tegasnya.

Baca Juga :  Warga Solo Diajak Mengenal Pengelolaan Sampah Lewat Progran Sirkular Ekonomi

Disinggung soal penutupan para pedagang daging anjing. Gibran mengaku akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu pada para pedagang. Dirinya juga berjanji akan terus mendampingi para pedagang di masa transisi.

“Ini yang salah bukan pedagangnya tapi yang makan juga itu lho penggemarnya banyak. Nanti kita lakukan edukasi kita tambahi sama regulasi yang kuat. Pokoknya dari masa transisi dari daging anjing ke daging lain harus kita dampingi. Gak mudah ini mata pencahariannya disitu, kita dampingi ya nanti. Tunggu, yang penting saya sudah komitmen untuk memperbaiki,” pungkasnya.

Sementara itu Mustika, Koordinator DMFI Indonesia menyebut akan membantu dan mendampingi Gibran dalam membuat proses tersebut agar Kota Surakarta terbebas dari perdagangan daging anjing.

“Ini pertemuan kami pertama kali, yang jelas komitmen pak wali sangat kami apresiasi memikirkan masyarakat. Kami sangat puas dan sangat mendukung selalu usaha pak Gibran kami siap diajak berdiskusi seterusnya,” terang Mustika.

Baca Juga :  Kampung Sambirejo Kebanjiran, Warga Keluhkan Gorong-Gorong Tidak Maksimal Usai Ada Proyek Rel Layang Joglo

Mustika lalu menjelaskan perdagangan daging anjing saat ini sudah cukup berkurang dibandingkan dari tahun 2019 lalu. “Untuk penemuan kami di tahun 2019 perhari sekitar 85 sampai 90 ekor perhari. Sekarang sudah berkurang, mungkin dari statemen pak wali yang mulai menyelesaikan perdagangan ini untuk kepentingan masyarakat Kota Solo dan menyangkut citra Solo itu mulai ada pengurangan. Karena efek jera juga terjadi pada mereka itu,” pungkasnya. (Ando)