JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Bharada E Mulai Frontal Berani Lawan Ferdy Sambo. Putri Candrawathi Diduga Malah Ikut Jadi Penembak Ketiga

Ibunda Brigadir Josua atau Brigadir J, Rosti Simanjuntak terlihat menangis histeris saat melihat pembongkaran makam putranya. Insert foto istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Brigadir J. Foto Kolase/Wardoyo
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik kembali melontarkan pernyataan mengejutkan soal kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Ia menyebut kemungkinan Putri Candrawathi ikut menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Damanik menyatakan pernyataannya itu dilontarkan agar penyidik bekerja secara serius menggali bukti atau keterangan yang memastikan penembak sebenarnya Yosua.

Menurutnya, pernyataan itu harus dipahami dengan logical of thinking dan bukan hanya sekadar dikutip.

“Yang paling pokok adalah saya menginginkan penyidik memastikan terutama peristiwa penembakan. Siapa sesungguhnya yang melakukan penembakan,” kata Ahmad Taufan Damanik saat menyerahkan rekomendasi kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dikutip Tempo.co, Senin (12/9/2022).

Damanik menguraikan dari hasil pemeriksaan Komnas HAM, Ferdy Sambo memang tidak mengaku secara gamblang ikut terlibat dalam penembakan Yosua.

Baca Juga :  Disindir AHY, Politikus NasDem: Dia Lagi Gembira Dapat Sisa Masa Jabatan Menteri

Namun keterangan itu bertolak belakang dengan keterangan Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Bharada E yang sudah menjadi justice Collaborator mengatakan ada orang lain selain dirinya yang menembak Yosua.

“Ferdy Sambo tidak mengatakan secara terang-terangan dia melakukan penembakan, tetapi Richard mengatakan selain dia juga Ferdy Sambo,” ujar Taufan.

Damanik menyebut akan terungkap saat uji balistik untuk membuktikan siapa sesungguhnya yang menembak dan berapa orang yang menembak.

“Saya kira nanti balistik senjata macam-macam bisa membuktikan siapa sesungguhnya yang menembak. Satu orang, dua orang, atau mungkin bisa saja lebih dari dua orang,” ujarnya.

Sebelumnya, Ahmad Taufan Damanik mengatakan dugaan adanya penembak ketiga dan merupakan orang yang berada di lokasi saat kejadian penembakan Brigadir J.

Hal ini ia ungkap dalam program Rosi yang ditayangkan Kompas TV pada Jumat, 9 September lalu.

Baca Juga :  Usai TPN Ganjar-Mahfud Daftarkan Gugatan ke MK, PDIP Pastikan Bakal Menggulirkan Hak Angket di DPR

Rosiana Silalahi lalu bertanya ‘termasuk Ibu Putri?’. Taufan mengiyakan pertanyaan Rosi itu namun menyatakan belum bisa memastikan siapa diantara Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf atau Putri Candrawathi yang menjadi penembak ketiga itu.

Taufan pun sempat menyatakan masih belum meyakini konstruksi peristiwa yang dibuat penyidik. Pasalnya, konstruksi tersebut, menurut dia, hanya bergantung pada keterangan pada saksi.

“Mestinya didukung oleh alat bukti lain untuk membuktikan precisely,” kata Taufan dalam wawancara itu.

Putri Candrawathi menjadi satu dari lima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J.

Akan tetapi Putri tak menjalani penahanan sebagaimana empat tersangka lainnya. Empat tersangka itu adalah Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.

Komnas HAM dalam kesimpulan penelusurannya juga menyebutkan dugaan adanya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi. Hal tersebut membuat Komnas HAM mendapatkan banyak sorotan.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com