WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Jalan menuju lokasi KKO Esperodi Wonogiri alias KKO SMPN 2 Nguntoronadi Wonogiri rusak, lapanganpun kurang layak.
Sebagaimana diketahui, Kelas Khusus Olah Raga alias KKO Esperodi Wonogiri alias KKO SMPN 2 Nguntoronadi Wonogiri telah menorehkan sejumlah prestasi. Antara lain juara Liga Top Skor Yogyakarta 2022, juara Liga Sekolah Sepak Bola (SSB) Jateng untuk kategori usia U-14 dan U-15, kini memuncaki klasemen Liga Jateng Hebat (LJH) wilayah eks-Karesidenan Surakarta.
Namun, sarana dan prasarana untuk para siswa KKO Esperodi Wonogiri alias KKO SMPN 2 Nguntoronadi Wonogiri tersebut belum memadai. Antara lain fasilitas lapangan yang kurang layak dan rusaknya infrastruktur jalan ke sekolah tersebut.
Pembina KKO Esperodi Wonogiri atau KKO SMPN 2 Nguntoronadi Wonogiri Warsito mengatakan, anak-anak asuhnya terpaksa menempuh perjalanan beberapa kilometer jika hendak berlatih sepak bola. Mereka selama ini berlatih di Lapangan Sulingi, Desa Kulurejo, Kecamatan Nguntoronadi. Pasalnya, lapangan di dekat sekolah mereka kurang layak untuk dijadikan tempat latihan.
“Lapangan di dekat sekolah kurang rata dan rumputnya jelek. Perlu dibenahi dan diberi talut, minimal sama dengan Lapangan Sulingi,” ujar Warsito, baru baru ini.
Jika mereka mempunyai sarana dan prasarana yang memadai, para siswa tidak perlu jauh-jauh untuk berlatih sepak bola.
“Kalau sarprasnya bagus akan menambah semangat anak untuk berlatih,” beber dia.
Selain itu, akses jalan menuju sekolah menurutnya masih banyak kerusakan. Terutama jalan Ngadipiro-Beji, Kecamatan Nguntoronadi yang mulai rusak di beberapa ruasnya. Badan jalan juga sempit sehingga pengguna jalan akan kesulitan jika ada kendaraan roda empat yang berpapasan.
Kabid Bina Marga DPU Wonogiri Didik Sudarmaji menerangkan, jalan Sengon/Ngadipiro-Beji saat ini masih berstatus jalan desa. Beberapa ruasnya memang sudah rusak, sedangkan lebarnya sekitar tiga meter.
Panjang jalan tersebut berkisar empat kilometer. Untuk penanganan pihaknya belum bisa menyampaikan apakah ada perbaikan. Pasalnya masih menunggu perintah Bupati. Aris Arianto