SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi kekerasan yang menimpa anggota perguruan silat kembali terjadi di Sragen. Ratusan massa dari salah satu perguruan nekat menerobos lokasi latihan perguruan silat lain di wilayah Ngrampal.
Tak hanya nekat masuk ke lokasi latihan, sekelompok anggota perguruan itu juga memukuli beberapa warga perguruan lain yang sedang latihan.
Data yang dihimpun berbagai sumber, aksi penyerangan itu terjadi dua hari lalu sekitar pukul 17.00 WIB. Kejadian bermula ketika sekitar 8 warga salah satu perguruan silat sedang latihan di halaman SMPN 2 Ngrampal di wilayah Desa Bener, Ngrampal.
Saat itu, dari arah utara melintas rombongan warga perguruan silat lainnya sekitar 20an orang dengan mengendarai sepeda motor.
Mereka mendadak berhenti di depan SMPN 2 Ngrampal dan menggedor – gedor pagar sekolahan SMPN 2 Ngrampal menggunakan batu, kayu dan besi yang dibawanya.
Aksi itu memicu suasana menjadi gaduh. Ternyata di belakang mereka rombongan lebih besar datang hingga kelompok perguruan silat itu mencapai 200an orang.
Massa yang diduga habis pulang dari acara peringatan satu abad perguruan silat di Tangen itu kemudian berhasil membuka pintu gerbang SMPN 2 Ngrampal.
Dari 200an, hanya sekitar 40 sampai 60 yang masuk sedang sisanya menunggu di depan SMP.
Massa silat itu kemudian menerobos masuk ke tempat latihan dan melakukan pengeroyokan dan penganiayaan.
Dari 8 anggota silat lain yang sedang latihan, ada 4 orang yang dianiaya secara fisik. Mereka masing-masing berinisial IL, MA dan AR.
Karena kalah jumlah, 8 warga silat yang latihan itu tak bisa berbuat banyak. Mereka menjadi bulan-bulanan dan pasrah mendapat penganiayaan.
Massa yang mengeroyok diketahui nekat menerobos masuk setelah terpicu oleh kalimat seruan yang dilontarkan salah satu senior di perguruan itu.
Akibat kejadian itu, 3 dari 4 anggota perguruan lain yang diserang, mengalami luka di bagian kepala dan tangan akibat lemparan batu dan pukulan serta tendangan bertubi-tubi.
Setelah puas, rombongan perguruan silat itu kemudian meninggalkan lokasi dan 4 korban yang terluka.
Tak terima, orangtua korban dan pihak perguruan yang diserang lantas melapor ke Polsek Ngrampal. Kapolsek AKP Hasto Broto membenarkan adanya laporan itu.
Namun, penanganan sudah dilimpahkan oleh Reskrim Polres Sragen. Wardoyo