JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

1 Anak Wonogiri Meninggal Karena Gagal Ginjal Misterius, Begini Kronologinya

   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius.

Bocah berusia sekitar 6 tahunan itu meninggal pada 21 September 2022. Diketahui anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius cukup lama dirawat di RSUP Dokter Sardjito Jogjakarta, lantaran gagal ginjal akut.

Kepala Dinkes Wonogiri Setyarini, Jumat (21/10/2022) membeberkan anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius itu memiliki NIK Wonogiri.

“Kami sudah melakukan pengecekan obat yang dikonsumsi oleh anak itu. Tapi itu tidak bisa dideteksi. Saat kita ke sana dan kita tanya, ibunya juga sudah lupa obat yang diberikan apa. Bekas obatnya juga sudah tidak ada karena memang ternyata sudah lama,” ungkap Kepala Dinkes Wonogiri Setyarini.

Kepala Dinkes Wonogiri Setyarini menerangkan, gejala yang dialami anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius ada yang umum yakni demam, batuk dan pilek.

Hanya saja ada gejala yang mengarah pada gagal ginjal akut yakni, muncul gangguan kencing.

Baca Juga :  Operasi Ketupat Candi 2024 Selesai, Hasilnya?

Awalnya, anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius itu sempat diperiksakan ke salah satu dokter umum di Wonogiri. Lantaran kondisi tak membaik dan muncul gejala gangguan kencing, anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius itu kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Wonogiri.

Namun hanya sehari dan setelah itu dirujuk ke RSUP Dokter Sardjito Jogjakarta, di sana dirawat 21 hari.

Sebelumnya Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menyatakan pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap kasus gagal ginjal misterius pada anak.

Sejumlah langkah antisipatif telah ditempuh. Pria berperawakan tinggi besar itu menyebutkan, kasus gagal ginjal misterius pada anak yang akut bisa ditelaah salah satunya dari dari pola makan dan konsumsi keseharian anak.

“Maka kemarin atas pemberitaan yang cukup mengagetkan semua pihak, langkah awal yang kita lakukan adalah meminta kepada sekolah-sekolah untuk melakukan monitoring terhadap kantin-kantinnya,” tegas Bupati Jekek.

Jajanan yang ada di wilayah sekolah, sebut Jekek, harus dilakukan kualifikasi, baik standar kebersihannya dan aspek-aspek bahan baku olahannya.

Baca Juga :  Menjaga Kebiasaan Pola Makan Teratur Setelah Ramadhan, Tetap Sehat dan Bugar

“Kalau sekiranya itu memenuhi kualifikasi yang berpotensi menimbulkan gangguan ginjal pada anak maka harus diambil langkah-langkah antisipasi dan pencegahan,” terang dia.

Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah nanti para pelaku ekonomi di lingkungan sekolah atau penjaja jajanan harus terbangun sebuah pemahaman baru. Yakni apa saja makanan yang layak untuk disajikan bagi anak.

“Hal itu menjadi bagian yang nanti akan kita lakukan sosialisasi melalui dinas pendidikan,” tutur dia.

Langkah selanjutnya menekankan semua petugas hingga tingkat satuan kesehatan kecamatan untuk aktif merespon jika ada indikasi gejala yang mengarah ke gangguan ginjal akut anak.

Penyuka olahraga gowes itu berharap masyarakat aktif menghubungi tim medis saat ada gejala yang mengarah ke kasus gagal ginjal misterius pada anak. Dia menekankan, orang tua jangan bertindak sendiri saat ada indikasi yang mengarah, mengingat perlu penanganan medis khusus. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com