JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

138.000 Warga Jateng Terdeteksi Belum Tersentuh Vaksin. Ada 27.000 Orang di Sragen

Project migran care dan save children saat menggelar sosialisasi kerangka kerja vaksinasi Covid-19 sensitif gedsi di gedung IBI/PPNI Sragen untuk percepatan vaksinasi kelompok rentan yang belum tersentuh vaksinasi. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 138.000 warga di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dari berbagai kelompok rentan ternyata terdeteksi belum tersentuh vaksin Covid-19.

Mereka pun akan disisir untuk disasar program percepatan pencapaian vaksinasi Covid-19.

Hal ini terungkap dalam acara Forum Koordinasi Sosialisasi Kerangka Kerja Vaksinasi Covid-19 Sensitif Gedsi dan Perencanaan Covid-19 Inklusif, yang digelar di Gedung IBI/PPNI, Sragen, Rabu (19/10/2022).

Sosialisasi digelar oleh project migran care and save children bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng atas dukungan The Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP).

Manager Program Vaccine Project Migran Care, Sinam M Sutarno dalam paparannya mengatakan sasaran dalam program ini adalah mereka yang masuk kategori rentan.

Seperti para lansia, disabilitas, komunitas adat, kelompok minoritas, pekerja migran, keluarga pra sejahtera, orang dengan HIV/AIDS (ODHA), serta perempuan kepala rumah tangga.

Baca Juga :  ASN Sragen Mendapatkan Layanan Penukaran Uang Baru dari Bank Indonesia Solo

“Jadi kelompok rentan ini dimungkinkan masih tercecer belum tersentuh vaksinasi, dan menjadi tugas kita untuk mencari dan melakukan percepatan vaksinasi Covid-19,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Menurut Sinam, program ini akan digelar setentak di 5 kabupaten/kota di Jateng seperti Kabupaten Sragen, Cilacap, Pati, Magelang dan Kota Pekalongan.

Tim akan bekerja sampai Januari 2023 mendatang dan ditargetkan sebanyak 138.000 warga rentan bisa divaksin.

Khusus untuk Sragen, ditargetkan sebanyak 27.000 warga kelompok rentan yang belum divaksin akan disisir dan dilakukan suntikan vaksin.

“Tentunya kami akan menggandeng beberapa pihak seperti dinas, puskesmas dan kelompok rentan serta ormas untuk mewujudkan target tersebut,” jelasnya.

Sinam mengakui ada berbagai kendala dalam menyisir kelompok rentan yang belum tersentuh vaksin tersebut. Di antaranya kurangnya akses vaksinasi bagi kelompok rentan tersebut serta ketersediaan vaksin.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Pasangan Suami istri Asal Jombang Pelaku Penipuan dan Penggelapan Sejumlah Kendaraan Sepeda Motor di Sragen

Untuk stok vaksin, pihaknya harus bekerjasama dengan dinas. Padahal stok vaksin di tingkat provinsi sejauh ini masih minim.

“Tapi komitmen dari pemerintah dan dinas, stok vaksin akan terus ditambah. Apalagi Indonesia saat ini sudah bisa memproduksi vaksin sendiri,” urainya.

Sinam memastikan lewat program ini, masyarakat rentan yang belum tersentuh akses vaksin bisa terlayani. Lewat program door to door, petugas akan menyisir dan merangkul pimpinan kelompok rentan sehingga mereka bersedia untuk disuntik.

“Seperti di Pekalongan misalnya, kelompok disabilitas minta disediakan tempat sendiri untuk vaksin, maka kami juga siap sediakan. Atau ada juga kelompok suku Samin atau suku-suku lain yang belum tahu soal vaksinasi, makanya kami akan terus sosialisasi,” tambahnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com