BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Boyolali untuk memerangi kemiskinan. Saat ini, dari 1 juta penduduk Boyolali, 8,07 persen warganya masuk kategori miskin.
Menurut Asisten 2, Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, ada beberapa inovasi program untuk mengentaskan kemiskinan ini. Pertama melalui progran tanggap sosial.
Hal ini dilakukan melalui jejaring yang dimiliki pemerintah daerah baik Dinas Sosial, didukung Dinas Kesehatan, Baznas, RSUD, Dinkes, dan Camat.
Sehingga, setiap ada persoalan sosial langsung, langsung ditangani langsung. Petugas turun ke lapangan secepatnya.
Hasilnya sejumlah masalah social pun berhasil diselesaikan. Misal, tahun 2020 sudah berhasil diselesaikan 37 masalah sosial.
“Kemudian tahun 2021 ada 66 masalah dan tahun 2022 ini ada sebanyak 48 masalah sosial dan kesehatan yang diselesaikan,” kata Insan, Minggu (23/10/2022).
Kemudian, Pemkab juga konsen dalam menangani masalah ODGJ, dan Tuna Wisma terpadu.
“Penanganan masalah Rumah Tidak Layak Huni, dengan gerakan lantai sehat dan Tuna Wsima secara terpadu. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar masyarakat memiliki rumah sehat.”
Pemkab juga melakukan upaya pemberdayaan masyarakat. Bahkan melalui program Boyolali Sejahtera Siskeu, dibawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, seluruh desa di Boyolali berkomitmen untuk segera mengentaskan kemiskinan warganya.
Komitmen itu diwujudkan dengan dukungan anggaran desa untuk program kesejahteraan masyarakat.
“Jika anggaran di seluruh Desa di Boyolali dijumlahkan, maka anggaran untuk pengentasan kemiskinan ini mencapai Rp 100 miliar lebih,” imbuh Kepala Dispermasdes, Boyolali, Yulius Bagus Triyanto. Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.