Beranda Daerah Sragen Bupati dan Sekda Mendadak Cek Proyek Pasar Baru Nglangon. Pengerjaan Baru 55...

Bupati dan Sekda Mendadak Cek Proyek Pasar Baru Nglangon. Pengerjaan Baru 55 %, Rekanan Diwarning 21 November Kelar!

Ilustrasi konsep pasar tradisional modern. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sekda Tatag Prabawanto mendadak mengecek pembangunan proyek pasar baru di Nglangon, Karang Tengah, Sragen, Jumat (30/9/2022).

Mereka meninjau progres pembangunan proyek pasar terpadu yang diproyeksikan menggantikan Pasar Nglangon dan Joko Tingkir itu.

Hasilnya, tim mendapati progres pembangunan diperkirakan sudah mencapai angka 55 persen.

“Hasil tinjauannya, progres pengerjaan sudah sekitar 55 persen. Memang sudah sesuai time schedule, tapi kami tetap minta bisa selesai tepat waktu,” papar Sekda Tatag, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (1/10/2022).

Ia menyampaikan untuk kualitas pihaknya belum bisa menyampaikan. Hal itu kewenangan tim teknis untuk menilai.

Pemkab hanya menegaskan agar rekanan bisa komitmen dengan kontrak dan pengerjaan bisa selesai tepat waktu. Sesuai kontrak, pengerjaan proyek selesai tanggal 21 November 2022.

“Harapan kami 21 November harus sudah selesai sehingga bisa segera ditempati dan dimanfaatkan,” jelasnya.

Baca Juga :  Calon Bupati Sragen Untung Wibowo Sukawati Nyoblos di TPS 010 Jurangjero Karangmalang, Bowo dan Istri Terlihat Senyum Sumringah

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan, Cosmas Edwi Yunanto mengatakan proyek pasar baru Nglangon itu dibangun dengan anggaran Rp 38 miliar.

Pasar baru itu dibangun satu lantai dengan luas total lahan mencapai 12.000 meter persegi.

Total ada sekitar 979 kios, los dan oprokan yang tersedia di pasar baru nanti. Kios dan los itu akan diprioritaskan bagi pedagang di pasar Nglangon dan Joko Tingkir.

Di pasar baru nanti akan ditata dengan zonasi pedagang sesuai dengan klaster jualannya. Sehingga bagi pedagang dan pengunjung diharapkan sama-sama nyaman dalam beraktivitas jual beli.

Kehadiran pasar itu juga sekaligus untuk menepis stigma negatif dua pasar legendaris yang selama ini diduga banyak disalahgunakan dengan aktivitas maksiat seperti prostitusi dan perjudian.

Kabid Distribusi dan Perdagangan, Handoko menambahkan pasar Nglangon itu dibangun dengan jumlah los sebanyak 567, 312 kios dan 100 untuk pedagang oprokan.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Nantinya penempatan akan diprioritaskan bagi pedagang penghuni Pasar Nglangon dan Joko Tingkir.

“Prioritas tetap pedagang pasar lama Joko Tingkir dan Nglangon. Nanti tetap ada sosialisasi dulu,” tandasnya. Wardoyo