SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku terus terang pernah menjadikan Tatag Prabawanto sebagai orang pertama yang paling ia benci saat memenangi Pilkada Sragen 2016 silam.
Bahkan, Yuni yang kala itu memenangi pertarungan melawan petahana Agus Fatchur Rahman menyebut Tatag menjadi target operasi (TO) pertama pejabat yang akan digantinya setelah dirinya dilantik.
“Mulai dari saya yang nggak suka, mulai yang saya benci pada waktu saya dilantik jadi bupati. Kalau ada yang bertanya siapakah orang yang paling benci saat ini, saya jawab Tatag Prabawanto,” papar Bupati saat menyampaikan pidatonya di hari pelepasan Tatag di Gedung SMS, Kamis (27/10/2022).
Bupati mengungkapkan kebenciannya pada Tatag dikarenakan saat Pilkada 2016, Tatag dinilai begitu sengit dan sangat memusuhi dirinya yang merupakan rival petahana.
Karenanya begitu dirinya menang Pilkada, desakan dan masukan untuk mengganti Tatag dari kursi Sekda makin menggema.
“Milih wae ora, target paling utama pada saat saya menjabat waktu itu dan harapan semua orang pasti sekdane kon ganti. Dan itu bukan satu atau dua orang yang minta. Banyak sekali tim sukses minta,” ujarnya.
Namun, Yuni mengaku tapi begitu dirinya menjabat dan mengenal Tatag, semua pemikirannya perlahan mulai berubah.
Terutama setelah melihat loyalitas dan pemikiran Tatag ketika koordinasi di awal dirinya menjabat Bupati. Rasa benci dan prasangka itu perlahan sirna dan akhirnya berganti menjadi percaya.
“Alhamdulillah beliau (Tatag) hadir dan kita panjang lebar bicara. Mengerti psikologis saya sebagai kepala daerah yang baru yang mungkin saat itu agak anyel- anyel piye ngono. Tapi anyel juga nggak mampu karena bukan bidangnya di pemerintahan. Akhirnya Alhamdulillah seiring berjalannya waktu kita bisa membangun komitmen bersama, komitmen yang lahir dan tulus dari hati,” ucap Yuni.
Meski saat Pilkada 2016, Tatag berada di baris terdepan membela petahana, ia sudah bisa melupakan itu ketika ternyata melihat sosok asli Tatag.
Setelah pilkada selesai, ternyata Tatag siap memberikan waktu dan tenaganya untuk pemerintah Kabupaten Sragen bersama dirinya.
Meski Yuni mengakui butuh waktu cukup lama baginya bisa membuka hati terhadap Tatag. Bahkan selama setahun awal melanjutkan jabatan Sekda, dirinya terkadang masih dihantui rasa curiga akan komitmen Tatag membantunya.
“Apakah saya bisa membuka hati dalam waktu yang singkat, tidak. Bahkan selama 1 tahun bersama beliau saja, saya masih mempunyai rasa curiga. Sok sok, iki ojo ojo iki nang njeru menikam saya. Karena ini di Karanganyar terkenalnya komandan LSM, seng gawene demo, protes dan sebagainya. Tapi berjalan waktu berkali-kali kita menghadapi tantangan di pemerintahan bersama teman teman DPR ini ada mas Fathur kadang-kadang harus duduk bersama, dan kadang harus regejekan ya Alhamdulillah dengan waktu semakin berjalan teruji bahwa keloyalan beliau tidak diragukan lagi. Dan saya bersyukur didampingi Sekda Pak Tatag Prabawanto,” lanjutnya.
Tak cukup sampai di situ, Bupati Yuni juga mengaku sempat mendapat perintah dari Menpan RB terkait jabatan Sekda selama 5 tahun harusnya sudah diganti.
Meski saat itu perintahnya sangat jelas, ia masih berupaya kekeh mempertahankan Tatag karena sudah merasa nyaman dan melihat komitmen besarnya dalam membantu mengelola pemerintahan.
“Waktu itu saya tanya ke BKPSDM ini perintahnya siapa. Dijawab perintah Pak Menteri, aturannya bagaimana, setelah 5 tahun beliau harus di-assesment ulang. Kalau assesment ulang memenuhi persyaratan berarti bisa diangkat kembali jadi Sekda, tapi kalau tidak beliau harus bisa diturunkan atau jadi staf ahli. Saya punya keyakinan bahwa seorang pemimpin punya feeling dan bisa dipertanggungjawabkan. Alhamdulillah sampai saat ini suratnya masih dan saya lipat dan saya masukan ke amplop dan saya taruh di laci paling bawah. Sampai saat ini beliau masih meger-meger dan jadi Sekda sampai besok,” tandas Bupati. Wardoyo