JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Kasus Gagal Ginjal Picu Desakan untuk Pidanakan Pejabat BPOM, Menkes: Utamakan Dulu Keselamatan Bayi  

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penyakit gagal ginjal telah memunculkan desakan dari sebagian kalangan agar pejabat di Badan Pegawai Obat dan Makanan (BPOM) diperkarakan secara hukum.

Mengenai desakan tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyerahkan hal itu ke rekan-rekan yang berkaitan dengan hukum.

Namun, ia mengajak semua pihak untuk lebih dulu konsentrasi membereskan kasus tersebut dari sisi kesehatan.

“Supaya jangan lebih banyak lagi bayi-bayi kita yang kena dan meninggal, nyawa lebih penting,” ujarnya saat ditemui usai acara Demi Indonesia di Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).

Menurut Budi, saat ini lebih baik pemerintah memfokuskan seluruh tenaga untuk menghentikan penambahan kasus ini, dibandingkan fokus mempidanakan seseorang.

Baca Juga :  Selain Megawati, Ternyata MK Juga Terima Amicus Curiae BEM Fakultas Hukum dari 4 PTN di Indonesia

“Lebih penting menyelamatkan bayi-bayinya dari kematian. Lebih baik tenaganya kita pakai untuk bisa menjaga agar bayi-bayi kita tetap sehat,” kata Budi.

Budi menyebut saat ini sudah ada 246 vial Fomepizole yang datang ke Indonesia. Rinciannya, sebanyak 16 vial dari Australia, 30 vial dari Singapura, dan pada pukul 01.00 dini hari tadi datang 200 vial dari Jepang.

Sejak adanya obat seharga Rp16 juta per vial itu, Budi menyebut jumlah pasien gagal ginjal akut pada anak mulai menurun. Bahkan korban meninggal turun hingga 0 persen.

Baca Juga :  Nepotisme Jokowi untuk Pencalonan Gibran sebagai Cawapres Tak Terbukti di Sidang Putusan MK

Per Kamis kemarin, dari 269 orang pasien gagal ginjal akut, sebanyak 58 persen atau 157 di antaranya meninggal, lalu 24 persen atau 73 masih dirawat, dan 39 atau 14 persen dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril membeberkan dari 269 kasus sebanyak 11 persen masuk dalam stadium 1, 7 persen stadium 2, 61 persen stadium 3, dan 20 persen lainnya belum teridentifikasi. Ia mengatakan pemerintah terus melakukan surveillance untuk mencari kemungkinan adanya pasien gagal ginjal akut lainnya yang belum terdata.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com