Beranda Daerah Wonogiri Pemkab Wonogiri Gelontorkan DBHCHT Tahun 2022 untuk Bangun Jalan Produksi Irigasi hingga...

Pemkab Wonogiri Gelontorkan DBHCHT Tahun 2022 untuk Bangun Jalan Produksi Irigasi hingga Pelatihan bagi Petani Tembakau

Tembakau
Hamparan tanaman tembakau nan subur di Wonogiri. Dok. Dispertan dan Pangan Wonogiri
Tembakau
Hamparan tanaman tembakau nan subur di Wonogiri. Dok. Dispertan dan Pangan Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tanaman tembakau berpotensi dikembangkan di seluruh wilayah Wonogiri. Tingkat produksi tembakau hingga kini juga tergolong tinggi.

Tembakau
Hamparan tanaman tembakau nan subur di Wonogiri. Dok. Dispertan dan Pangan Wonogiri

Guna mendukung budidaya tanaman tembakau tersebut, Pemkab Wonogiri melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan dan Pangan) telah menggelontorkan sejumlah program. Anggaran untuk keperluan tersebut berasal dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2022 Kabupaten Wonogiri sebesar Rp 2.890.000.000. Sedang tahun 2021 sebanyak Rp 1.121.753.500.

Kepala Dispertan dan Pangan Wonogiri Baroto Eko Pujanto mengungkapkan DBHCHT Tahun 2022 Kabupaten Wonogiri untuk Dispertan dan Pangan menyasar pada lima kegiatan. Meliputi pembangunan jalan produksi di 9 titik rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) untuk 4 lokasi.

Selanjutnya pengadaan kultivator sebanyak 20 unit, pengadaan pupuk NPK rendah chlor. Terakhir kegiatan pelatihan budidaya tembakau di 9 lokasi.

Baroto Eko Pujanto membeberkan masing masing kegiatan yang didanai DBHCHT Tahun 2022 Kabupaten Wonogiri. Khusus jalan produksi merupakan jalan yang fungsinya meningkatkan layanan akses ke daerah produksi.

“Nisalnya jalan yang awalnya belum dirabat, kemudin dirabat. Menghubungkan antara lahan produksi dan jalan agar akses kendaraan pengangkut bisa sampai ke lahan. Jadi prinsipnya untuk memperlancar proses produksi. Di antaranya dibangun di Kecamatan Eromoko, Baturetno dan kecamatan penghasil tembakau lainnya,” beber dia di ruang kerjanya, Senin (25/10/2022).

Baca Juga :  Cara Lapor SPT Tahunan Orang Pribadi Lewat e-Filing

Untuk RJIT tujuannya memperlancar pengairan bagi lahan tanaman tembakau. Sedangkan pengadaan pupuk NPK, dilatarbelakangi fakta bahwa banyak petani bermitra dengan perusahaan tembakau.

“Jadi ada standarisasi dari perusahan bahwa tembakau yang dihasilkan harus rendah kadar nikotin dan tar. Maka untuk keperluan pemupukan harus memakai pupuk rendah chlor,” jelas dia.

Mengenai kultivator, Baroto Eko Pujanto menerangkan fungsinya untuk pengolahan tanah. Kultivator diserahkan ke kelompok tani tembakau agar digunakan anggotanya dalam menyiapkan lahan sebelum ditanami tembakau.

“Pelatihan budidaya tembakau materinya meliputi peningkatan kualitas tembakau, kemudian teknik pembuatan pestisida nabati agar mengurangi unsur kimia. Materi lainnya pembuatan pupuk organik cair guna mengurangi ketergantungan pupuk pabrikasi,” tutur dia.

Terkait wilayah Wonogiri yang sudah membudidayakan tembakau, menurut dia saat ini ada di 16 kecamatan. Paling banyak di Kecamatan Eromoko.

Baca Juga :  Jadwal Libur Puasa Ramadan 2025, Ini Aturan Lengkapnya

Pada 2021 lalu luas lahan tanaman tembakau mencapai 1.511 hektare dengan produksi 2 ton per hektare. Untuk 2022 ini ini luas meningkat menjadi 1.571 hektare, produksi 2.128 ton rajangan kering. Total jumlah petani tembakau ada 4.165 orang.

“Mengenai hama tembakau, misalnya kutu tembakau hitam, penyakit layu kuning karena fusarium, dan ulat,” kata dia. (adv DBHCHT Tahun 2022 Kabupaten Wonogiri/Aris Arianto)