SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bantuan perangkat Set To Box (STB) gratis dari pemerintah yang diberikan ke warga tidak mampu di wilayah Sragen menuai keluhan.
Bantuan perangkat penangkap sinyal siaran TV digital yang harusnya diberikan cuma-cuma itu justru jadi ajang untuk menarik pungutan.
Meski dengan dalih seikhlasnya dan sukarela, nyatanya hampir semua warga penerima terpaksa merogoh kocek untuk petugas.
Besarannya antara Rp 5.000 bahkan hingga Rp 25.000 per penerima. Uang tarikan itu diberikan kepada petugas pembagi STB yang datang ke rumah-rumah warga.
Mencuatnya pungutan STB itu terungkap dari keluhan warga di beberapa wilayah.
Salah satunya di Dukuh Karang dan Dukuh Ngaringan, Desa Gading, Kecamatan Tanon.
Salah satu warga, berinisial PY menyampaikan bahwa pembagian bantuan STB di wilayahnya memang diberikan dengan bahasa bantuan gratis dari pemerintah.
Namun setelah itu warga kemudian membayar uang seikhlasnya kepada petugas. Anehnya meski berbahasa seikhlasnya hampir semua warga terpaksa keluar uang karena sungkan jika tidak memberi.
“Iya benar, bayar seikhlasnya ke petugas. Ada warga yang bayar Rp 5.000, ada yang Rp 10.000. bahkan ada yang Rp 25.000,” paparnya kepada wartawan, Senin (7/11/2022).
Sebenarnya warga juga mengetahui jika perangkat STB diberikan dengan bahasa pengantar bantuan gratis dari pemerintah.
Kendati begitu, warga mempertanyakan petugas yang masih tega meminta uang kepada warga. Padahal warga penerima rata-rata berekonomi tidak mampu.
“Banyak warga yang bertanya-tanya, bukannya itu bantuan dari pemerintah gratis. Tapi mengapa para petugas masih minta uang ke masyarakat. Namanya warga desa, dapat bantuan disuruh bayar seikhlasnya ya manut saja. Kalau nggak bayar takut dan sungkan juga kan,” ujarnya.
Ia menuturkan, pembagian STB itu dilakukan secara kolektif. Warga dikumpulkan di rumah ketua RT, baru perangkat dibagikan lalu warga mengulurkan uang.
“Di rumah ketua RT, setiap warga diberikan STB dengan merk Matrix Garuda [HD] DVB-T2
High Definition Digital Terrestrial Receiver. Saat menerima warga juga langsung memberikan uang tunai ke petugas, habis itu suruh bawa pulang ke rumah. Warga banyak yang masih bingung bagaimana cara masang STB tersebut. Sehingga banyak STB di Gading yang nganggur dan belum bisa terpasang,” timpal KH, warga lain.
Tidak hanya di wilayah kecamatan Tanon, keluhan serupa juga disampaikan di wilayah Kecamatan Ngrampal.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com