BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepedulian dalang Ki Gondo Wartoyo terhadap kelestarian seni budaya wayang kulit sangat luar biasa.
Bayangkan saja, pendiri Sedulur Ki Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara itu nekat menggelar festival Dalang Bocah di rumahnya, di Dukuh Bulu, Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari.
Festival dalang boca tersebut digelar sekalius untuk memperingati hari wayang sedunia.
Tercatat sebanyak 23 dalang bocah usia maksimal 13 tahun ikut festival yang diselenggarakan pada Sabtu (5/11/2022) dan Minggu (6/11/2022).
Peserta tak hanya dari wilayah Jawa Tengah saja, namun juga dari daerah lain. Ada yang datang dari Jogja dan beberapa wilayah di Jawa Timur juga turut ambil bagian dalam festival itu.
Menurut Ki Gondo Wartoyo, festival dalang bocah itu sebagai wujud kecintaannya terhadap seni budaya tradisi asli Indonesia.
“Kami berharap dengan digelarnya festival dalang bocah ini, seni budaya wayang semakin dicintai dan tetap di hati warga masyarakat. Seni wayang kulit semakin berkembang dan jaya,” katanya, pada Minggu (6/11/2022).
Dia mengaku uang yang dia keluarkan tak ada apa-apanya ketimbang kebanggaannya terhadap dalang bocah yang tampil di acara ini. Baginya, potensi regenerasi dalang di Indonesia luar biasa.
Meski usianya masih belia, namun penampilan seluruh peserta festival dalang bocah ini cukup mengagumkan.
“Baik dalam hal suluk maupun kelihaiannya sabet atau memainkan wayang.”
Terlebih lagi, peserta festival datang tak hanya berasal dari Boyolali, Pati, Semarang, dan Surakarta (Jawa Tengah).
Peserta dari Gunungkidul, Pacitan hingga Madiun, Jawa Timur, cukup antusias dalam mengikuti acara tersebut.
Dalam festival itu, setiap dalang cilik diberi waktu maksimal 35 menit untuk beraksi dengan lakon pilihan mereka.
“Rasanya lega, mas. Ternyata potensi dalang cilik di Indonesia sangat banyak. Saya tak khawatir seni tradisional wayang kulit ini akan punah dalam 50 tahun ke depan.”
Salah peserta Putra Sandi dari Boyolali mengaku senang bisa ikut memeriahkan acara ini.
Baginya festival bisa untuk menambah jam terbang dan bisa menakar kemampuannya.
“Tadi sempat agak grogi juga. Tapi alhamdulillah bisa lancar sampai selesai,” ujar Putra Sandi. Waskita