JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Innalillahi, Kakek Pegiat Burung Hantu Sragen Mbah Karno Meninggal Dunia. Dinilai Sangat Berjasa Bagi Pertanian

Mbah Karno (kiri) saat menunjukkan 3 ekor anakan burung hantu hasil penangkaran alaminya yang ia rawat dari hasil pemasangan pagupon di sawah sejak beberapa waktu lalu. Perjuangannya dilakukan di tengah kondisi fisiknya yang didera stroke. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Kabar duka menghampiri dunia pertanian di Sragen. Mbah Karno, salah satu pegiat burung hantu asal Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, dikabarkan meninggal dunia.

Kakek yang memiliki kepedulian tinggi menangkar dan merawat burung hantu itu meninggal dunia hari ini, Rabu (2/11/2022).

Sakit lama dan penyakit stroke yang menderanya, diduga menjadi pemicu almarhum mengembuskan nafas terakhirnya.

“Iya benar, almarhum Mbak Karno yang dikenal pegiat burung hantu itu meninggal dunia hari ini. Beliau memang sudah lama sakit, meski tetap semangat untuk menangkar burung hantu dan membuat pagupon atau rumah burung hantu untuk diperbantukan ke kelompok tani,” papar Kades Bedoro, Pri Hartono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (2/11/2022).

Perjuangan Mbah Karno terhadap penyelamatan pertanian melalui pemberdayaan burung hantu memang terbilang luar biasa.

Di tengah keterbatasan fisiknya didera stroke dan harus menggunakan alat bantu jalan, ia tetap semangat menangkar anakan burung hantu dari sawah kemudian dirawat sampai besar di rumah karantinanya.

Setelah besar, burung hantu piaraannya kemudian dikembalikan ke habitatnya dengan dibuatkan rubuha atau rumah burung hantu di sawah-sawah.

Baca Juga :  Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Sragen Gelar Halal Bi Halal dan Mohon Maaf di Sumberlawang dan Miri

Saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM beberapa waktu lalu, petani asal Dukuh Toyogo RT 5/2, Toyogo, Sambungmacan, Sragen itu mengaku didera stroke hampir lima tahun.

Sisa-sisa tenaga tuanya ternyata tetap bisa bermanfaat untuk alam dan lingkungan.

Di tengah serba keterbatasan, kakek itu masih semangat meluangkan waktu dan tenaganya untuk membuat kandang burung hantu atau pagupon serta penangkaran alami burung hantu.

Semua itu dilakoni demi mimpi mulianya yakni membantu pengembangbiakan burung hantu demi menyelamatkan pertanian yang belakangan banyak terusik oleh hama tikus.

Mbah Karno tinggal sebatang kara. Ia sempat menceritakan kepeduliannya terhadap burung hantu bermula dari fenomena serangan hama tikus yang merajalela sejak dua tahun lalu.

Keresahan petani yang putus asa karena tidak ada lagi solusi, akhirnya membuatnya tergerak memikirkan bagaimana mengembalikan keseimbangan ekosistem melalui predator burung hantu.

Buat Pagupon

Usahanya diawali dengan membuat kandang atau pagupon. Dengan sisa tenaganya ia buat sendiri pagupon dari bahan kayu jati, triplek, papan dan tiang besi.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

Pagupon itu kemudian ia pasang di sawahnya. Ternyata usahanya berbuah hasil. Tak butuh waktu lama, pagupon itu langsung dihinggapi burung hantu yang berada di alam bebas.

Dari 4 pagupon yang sudah ia pasang, kini semua sudah dihuni oleh burung hantu yang datang dari alam liar. Bahkan sebagian di antaranya sudah beranak pinak.

“Awalnya prihatin, kasihan petani hama tikus seperti nggak terkendali. Apalagi pasang setrum dilarang dan sudah banyak memakan korban. Akhirnya saya punya ide buat gupon (kandang atau rumah burung hantu) sendiri. Saya beli bahan sendiri, saya kerjakan setiap longgar. Alhamdulillah sudah ada 4 pagupon yang saya hasilkan dan saya pasang di sawah. Dulunya dapat bantuan 8 gupon dari pemerintah,” tuturnya.

Namun perjuangan Mbah Karno kini harus berakhir meski karya dan kepeduliannya akan terus hidup untuk menyelamatkan pertanian Sragen.

“Beliau memang banyak berjasa membantu menyelamatkan pertanian dari hama tikus. Lewat penangkaran burung hantu dan rumah pagupon yang ia buat,” tutur Kades Pri Hartono.

Selamat jalan Mbah Karno! (Wardoyo)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com