Beranda Daerah Boyolali Tingkatkan Pelayanan dengan Sekada, PUDAM Boyolali Sukses Tekan Kebocoran Air

Tingkatkan Pelayanan dengan Sekada, PUDAM Boyolali Sukses Tekan Kebocoran Air

Sejumlah petugas Pudam Tirta Ampera, Boyolali tengah melakukan pemeriksaan instalasi air / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOLOSEMARNEWS.COM – Perusahaan umum daerah air minum (Pudam) Tirta Ampera, Boyolali mengembangkan Sekada.

Sistem yang menggunakan alat logger flowmeter dan tekanan ternyata sukses menekan kebocoran air dan memaksimalkan aliran air kepada pelanggan.

Menurut Dirut Pudam Tirta Ampera, Sunarno, pihaknya telah memasang 30 logger di jaringan-jaringan paralon. Penekanan kebocoran air bisa dilihat melalui sekada. Alat logger akan mengirimkan data secara real time.

“Baik tekanan air, debbit dan lainnya. Proses pengiriman data ini mengandalkan energi dari panel surya yang dipasang dan transmisi dari aki untuk daya logger,” katanya, Senin (14/11/2022).

Sedangkan pengecekan bisa dilakukan secara daring melalui sekada tersebut. Begitu tidak ada aliran air, maka petugas akan langsung melakukan pembenahan.

Pengecekan real time ini bisa mendeteksi tekanan dan debit air yang mengalir. Jika di logger setelahnya terjadi penurunan tekanan air, maka diprediksi terjadi kebocoran diantara kedua logger.

“Semisal di Jalan Pahlawan, mengalir ndak? Alat kita memberitahukan realitime.”

Baca Juga :  Anggota DPR RI Asal Boyolali Ini Penuhi Nazar Jalan Kaki dari Jakarta ke Kota Susu, Sampai Kakinya Lecet-lecet

Dijelaskan, pemasangan logger ini merata sampai daerah utara. Alat ini akan mengirimkan sinyal alarm jika terjadi kebocoran. Sehingga petugas tinggal menyisir titik kebocoran air yang tidak terlihat.

Selama ini, sudah banyak kebocoran yang ditangani.

“Seperti di Sambi beberapa waktu lalu. Terjadi kebocoran air hingga 10 liter/detik. Atau setara dengan satu sumur.”

Untuk kebocoran besar, disebutkan bulan ini ada dua kebocoran besar. Yakni di Kener, Kaliwungu, Kabupaten Semarang berupa pipa 6 inci. Kedua di utara alun-alun Pengging tepatnya di jalan raya Ngangkruk – Pengging, Banyudono berupa pipa 10 inci.

“Kalau efektivitas ketika pompa mati atau debit turun dibawah normal logger yang disumur, pasti memberikan sinyal kedip-kedip. Kalau ada pipa yang bocor tekanan pipa akan drop nanti dipeta juga ada sinyal kedip-kedip.”

Ditambahkan, jika terjadi kebocoran air ke arah atas, maka mudah dideteksi karena kasat mata.

“Tapi kalau kebocoran dibawah, kan tidak tahu. Dengan alat ini bisa mendeteksi. Alat ini juga buatan dan pengembangan Pudam Boyolali sendiri. Sudah setahun terakhir kita kembangkan dan akan ditambah lagi.”

Baca Juga :  Bocah Korban Penganiayaan di Desa Banyusri, Boyolali Peroleh Perlindungan LPSK

Selain itu, dilakukan inspeksi jaringan secara periodik setiap hari. Petugas pemeliharaan transmisi dan distribusi akan rutin melakukan penyisiran. Petugas juga dilengkapi alat lead detector tanah.

“Jika ada kebocoran akan muncul suara mendesis. Biasanya dilakukan pada malam hari.” Waskita