JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Ogah Minta Maaf, Penjoget Campursari yang Ngepruk Kepala Pak RT Pakai Kursi Terancam 32 Bulan Penjara

   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Marwan Setiyanto (33), warg Dukuh Kembangan, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen terancam hukuman 2 tahun 8 bulan atau 32 bulan.

Pasalnya, dia nekat memukul pak RT-nya, Kasno (45) pakai kursi hingga patah hanya gara-gara tak terima hiburan campursari dihentikan.

“Tersangka sudah ditahan dan kita kenakan pasal 351 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara,” papar Kapolsek Karangmalang, Iptu Mulyono saat konferensi pers di Mapolres kemarin.

Ternyata, ulah bengal Marwan juga melukai satu tokoh lainnya yakni Purnomo yang juga membantu Pak RT menghentikan campursari karena sudah lewat jam kesepakatan.

Parahnya, sudah bikin onar hingga melukai Pak RT, pelaku yang masih warga Pak RT itu nekat ogah meminta maaf.

Walhasil, Pak RT dan Purnomo habis kesabaran. Mereka melapor ke Polsek Karangmalang atas dugaan penganiayaan yang mereka alami.

Aksi kekerasan itu dilakukan oleh warganya sendiri, Marwan Setiyanto (33). Insiden tersebut terjadi pada Minggu (6/11/2022) siang.

Baca Juga :  TMMD Sengkuyung Tahap II Sragen Fokus Bangun Infrastruktur dan SDM di Desa Jekawal

“Awalnya ada warga yang menanyakan kepada Pak RT kenapa kok acaranya dihentikan, sempat terjadi adu mulut dan keributan,” ujar Kapolsek Karangmalang, Iptu Mulyono saat memimpin konferensi pers di Mapolres.

Pelaku yang tersulut emosi dan dipengaruhi miras, kemudian spontan mengambil kursi.

“Kemudian tersangka yang sudah emosi tinggi akhirnya ambil kursi dan dipukulkan ke Pak Kasno dan Pak Purnomo,” jelasnya.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , insiden terjadi pukul 14.30 WIB. Pelaku nekat mengepruk korban pakai kursi plastik.

Kursi untuk tamu itu yang dihantamkan ke badan Ketua RT bahkan sampai patah.

Kejadian bermula saat acara hajatan di rumah salah satu warga yang menyuguhkan hiburan campursari.

Sekitar pukul 14.30 WIB, Pak RT bersama pengurus RT lain, Purnomo, berniat menghentikan hiburan campursari yang digelar tuan rumah.

Sebenarnya Pak RT tidak melarang, namun sesuai kesepakatan, hiburan campursari mestinya berakhir pukul 14.00 WIB.

Baca Juga :  Sungai Bengawan Solo Kembali Tercemar Limbah Pabrik Berbahaya? Jutaan Ikan Terpapar dan Mati!

Akan tetapi hingga pukul 14.30 WIB campursari tak kunjung diakhiri karena para tamu undangan minta untuk terus.

Kemudian, Pak RT berinisiatif maju ke depan dan meminta agar campursari dihentikan saat itu juga.

Upaya RT itu ternyata menuai protes dari warga yang masih asyik berjoget menikmati campursari.

Termasuk pelaku yang dalam kondisi mabuk minuman alkohol bersama teman-temannya spontan mengambil kursi dan dihantamkan ke tubuh Pak RT.

Barang bukti kursi yang sudah patah kemudian diamankan polisi setelah kasus penganiayaan ini dilaporkan.

“Kondisi korban tidak terlalu parah, Purnomo mengalami lebam di tangan sebelah kiri karena untuk menahan kursi, kemudian Pak Kasno luka benjol di kepala belakang,” tambahnya.

Sebenarnya korban sebelum lapor polisi sempat menunggu inisiatif dari pelaku agar minta maaf. Tapi ternyata pelaku tidak menunjukkan iktikad baik untuk meminta maaf.

Akhirnya, korban Kasno melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Karangmalang. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com