Beranda Daerah Boyolali Ada Makam Kuna di Recosari, Boyolali. Sayang Kondisinya Tak Terawat

Ada Makam Kuna di Recosari, Boyolali. Sayang Kondisinya Tak Terawat

Personel Boyolali Heritage Society (BHS) tengah membersihkan makam kuna yang oleh masyarakat sekitar sering disebut sebagai Makam Budho / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kelompok Pemerhati Kebudayaan, Boyolali Heritage Society (BHS) memiliki kepedulian terhadap benda- benda purbakala. Secara berkala, mereka melakukan pembersihan dan perawatan komplek purbakala atau candi.

Seperti dilakukan pada makam kuno di Dukuh Recosari Desa/Kecamatan Musuk Boyolali. Warga sekitar menyebutnya makam Budho Recosari. Makam kuno tersebut dalam kondisi kurang terawat.

Ketua BHS Kusworo Rahadyan mengungkapkan di lokasi tersebut terdapat kumpulan batu candi yang cukup besar hingga menyerupai makam kuno. Hamparan sebaran batu candi juga ditemukan di sekitar komplek yang disebut dengan makam Budho ini.

“Di kawasan situs makam Budho Recosari ini memang diketemukan struktur dan sebaran batu candi yang cukup banyak,” katanya,  Jumat (16/12/2022).

Menurut Kusworo, banyak spekulasi terkait dengan begitu banyaknya jejak situs yang cukup besar di seputaran Dukuh Recosari ini. Hampir semua temuan bisa dibilang sangat besar, mulai dari Arca Ganesa hingga Yoni Besar yang kini tersimpan di Rumah Arca di komplek Rumah Dinas Bupati Boyolali.

“Tidak jauh dari Situs Recosari itu, masih ada beberapa struktur batuan candi dan lumpang kuno.”

Batuan tersebut ada yang berprofile seperti bentuk bagian teras candi, ada yang polos, dan ada juga berbentuk seperti bagian sudut bangunan candi. Idealnya, reruntuhan purbakala di Recosari ini di pindah ke museum.

Diungkapkan, benda- benda purbakala tersebut memiliki sejarah yang dapat menjadi edukasi bagi generasi mendatang. Selain itu, peninggalan kepurbakalaan itu bisa memberikan informasi tentang masa lalu dan narasi pengetahuan untuk generasi berikutnya.

“Kalau tidak bisa dipindahkan, bisa juga dengan memugar area reruntuhan sebagai upaya pelestarian.”

Kusworo mengemukakan, sebenarnya masyarakat juga memiliki peran penting dalam melestarikan benda sejarah tersebut.

“Sangat disayangkan, kekayaan arkeologi di Musuk ini masih minim kajian dan sebagian besar dalam kondisi hancur.” Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.