JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Duh, Ada Instansi di Sragen Dijuluki Sarang Mafia. Sampai Nggak Ada yang Mau Jadi Kepala Dinasnya

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berdialog dengan para kelompok tani penerima bantuan Alsintan di Dinas Pertanian Ketapang, Selasa (13/12/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dari puluhan organisasi perangkat daerah (OPD) atau satker atau instansi yang ada di Sragen, ternyata ada yang dikenal dengan julukan negatif.

Ya, ada satu instansi yang beberapa tahun lalu ternyata kental dengan sebutan sebagai sarang mafia.

Sebutan berkonotasi negatif itu justru diungkap secara blak-blakan oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Ternyata dinas yang dimaksud adalah Dinas Pertanian. Dinas yang kini bertransformasi menjadi bertambah gemuk dengan tambahan Ketahanan Pangan itu ternyata sudah lama dikenal dengan sebutan tersebut.

“Dinas Pertanian ini isunya banyak mafia, jadi sarang mafia. Sampai-sampai nggak ada yang mau jadi kepala dinas. Sekarang pun kepala dinasnya PLt, Bu Rina Wijaya,” ujar Bupati saat memberi sambutan dalam acara penyerahan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dari dana APBN lewat aspirasi DPR RI dan DBHCT, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga :  Pegawai PMD Kabupaten Sragen Mengalami Kecelakaan, Kondisi Luka Luka dan Jari Tangan Putus

Bupati kemudian membeberkan muasal julukan sarang mafia itu. Usut punya usut ternyata kata mafia itu merujuk pada praktik permainan kotor ketika ada bantuan dari pemerintah untuk kelompok petani.

Praktik yang dimaksud adalah uang pelicin atau setoran dari kelompok calon atau penerima bantuan kepada oknum tertentu yang merasa punya kewenangan menentukan penerima bantuan.

Julukan tersebut juga dinilai logis mengingat hampir setiap tahun gelontoran bantuan alat mesin pertanian maupun bantuan proyek pertanian, berjumlah sangat besar dengan nominal bisa mencapai puluhan miliar.

Baca Juga :  Karno KD Pencipta Lagu Karawitan Gaya Sragenan Meninggal Dunia, Tinggalkan 8 Anak Dan 19 Cucu 4 Buyut, Sempat Dirawat di Rumah Sakit Amal Sehat Sragen

“Misalnya nanti kalo entuk bantuan pertanian, mesin combine yang besar itu harganya Rp 400an juta. Kowe gelem pora bayar mung Rp 100 juta,” beber Bupati.

Lantas ada pula praktik sogokan dari calon kelompok penerima kepada oknum mafia tersebut agar mau mengalokasikan bantuan untuk kelompok itu.

Uang rokok, uang bensin atau imbalan dengan bahasa lainnya menjadi praktik yang dianggap wajar dengan tujuan kelompok dapat bantuan dan mafia dapat pemasukan.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com