SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Gondang, kini patut berbangga memiliki sebuah tempat pengelolaan sampah skala besar.
Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) berukuran 10 meter x 18 meter itu diproyeksi mampu mengolah sampai 1 ton per hari.
TPS3R tersebut diresmikan langsung oleh Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati didampingi anggota DPRD Gondang, Bambang Widji Purwanto, Senin (26/12/2022).
Bupati mengatakan TPS3R itu dibangun dari dana APBD dengan pagu anggaran Rp 600 juta.
Ia meminta anggaran besar yang telah dikeluarkan pemkab untuk membangun TPS3R tidak terbuang sia-sia karena tidak dimanfaatkan secara maksimal atau sampai mangkrak.
“Yang dibutuhkan adalah konsistensi pengelola TPS3R terutama kadesnya. Kalau ada kendala, sampaikan. Ada banyak TPS3R yang dibangun pemkab dan rata-rata kondisinya hampir sama, tidak optimal. Harus ada seorang tokoh yang berkomitmen untuk mengurus sampah dan benar-benar peduli dengan sampah,” paparnya saat menyampaikan sambutan.
Bupati berencana memanggil para kepala desa yang sudah memiliki TPS3R untuk dimintai penjelasan tentang kendala yang mereka hadapi dalam pengolahan sampah.
Sebab di TPS3R itu sudah ada fasilitas gedung, mesin pencacah dan pemilah sampah seperti di Gondang yang berukuran 10 meter x 18 meter dan mampu mengolah sampai 1 ton per hari.
Bangunan TPS3R di Gondang merupakan satu dari empat TPS3R yang pengelolaannya diserahkan ke desa.
Tiga TPS3R lainnya ada di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo; Desa Jati, Kecamatan Masaran; dan di Kecamatan Kalijambe.
“Seperti di Jetak dan Jati, malah tidak ada aktivitas pengolahan sampah lagi. Bahkan pagar TPS3R sudah digembok. Saya berharap sampah cukup berhenti di desa dengan diolah lagi. Sehingga tidak perlu sampai ke TPA Tanggan (Gesi) yang kondisinya saat ini sudah penuh,” tandasnya.
Tokoh masyarakat setempat sekaligus anggota DPRD Sragen asal Gondang, Bambang Widjo Purwanto mengatakan, salah satu kendala utama dalam pengelolaan sampah adalah upah tenaga kerja yang masih kecil.
“Kendala utamanya pada upah tenaga kerja. Untuk menjawab tantangan itu, saya akan menggandeng pihak ketiga untuk budidaya maggot. Hasil budidaya maggot itu diharapkan bisa untuk menutup operasional TPS3R,” ujarnya.
Bambang Pur juga akan mencari sukarelawan yang bersedia mengelola sampah di TPS3R.
Selain itu, perlu ada pemetaan potensi sampah yang akan masuk. Pengelolaan sampah di TPS3R akan dilakukan secara bertahap.
Dari 51 RT di Desa Gondang, untuk sementara sampah dari 20 RT dulu yang akan diolah di TPS3R, dan sisanya menyusul. Wardoyo