BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Disnakan Boyolali meningkatkan pengawasan dan penanganan sapi-sapi milik warga yang terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Namun demikian, hingga kini belum ditemukan kasus kematian sapi yang terjangkit.
Menurut Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati sejak akhir Oktober 2022 lalu hingga saat ini data sementara sudah ditemukan 104 ekor sapi yang terpapar virus LSD.
Seratusan ekor sapi itu tersebar di lima kecamatan, yaitu Andong, Wonosegoro, Mojosongo, Boyolali dan Nogosari. Namun jumlah pastinya kini masih terus diinventarisir.
“Lima diantaranya sudah sembuh total, termasuk benjol-benjolnya sudah hilang. Sedangkan lainnya masih dalam pengobatan. Yang jelas, belum ada kasus kematian sapi yang terjangkit,” katanya, Kamis (29/12/2022).
Dijelaskan, kasus LSD yang menyebabkan tubuh sapi dipenuhi benjolan tersebut ditemukan di Boyolali sejak akhir Oktober 2022 lalu. Yaitu di
Desa Pakang, Kecamatan Andong. Ada 4 ekor sapi yang terjangkit. Tapi setelah diobati sekarang sudah sembuh semua.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com