SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Sragen meminta agar beras impor yang sudah tiba dari luar negeri, tidak sampai masuk ke Sragen.
Sebab ketersediaan beras untuk lokal Sragen dipastikan masih memadai sampai panen raya nanti.
Kehadiran beras impor dikhawatirkan justru akan berimbas menurunkan harga panenan di tingkat petani.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Perpadi Kabupaten Sragen, Widyastuti kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (21/12/2022).
“Adanya beras impor itu memang sudah membuat situasi di bawah agak terimbas. Meski itu beras untuk stok cadangan pemerintah, kami berharap jangan sampai beras impor masuk ke daerah, terutama Sragen. Sebab Sragen adalah lumbung dan ketersediaan stok di Sragen juga masih cukup,” paparnya.
Pengusaha beras yang akrab disapa Wiwit itu menjelaskan jika masuk ke daerah, beras impor dikhawatirkan akan menurunkan harga beras dan gabah di tingkat petani.
Padahal, petani selama ini sudah banyak dibebani dengan mahalnya biaya produksi dan pupuk namun harga sering anjlok saat panen.
“Makanya kami minta beras impor jangan masuk Sragen. Stok masih cukup meski tidak banyak. Karena musim panen kemarin produksi agak menurun karena serangan hama kerdil dan faktor lain,” urainya.
Pengusaha asal Sambungmacan itu tak menampik kondisi perberasan saat ini memang menghadirkan situasi dilematis.
Di satu sisi, ancaman krisis pangan global dan klaim menipisnya stok canangan beras pemerintah (CBP) memang membuat impor menjadi opsi yang harus dilakukan.
Tingginya harga beras di pasaran saat ini juga rentan memicu inflasi jika tidak dikendalikan.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com