SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Sragen memastikan alokasi anggaran untuk pembangunan jalan dan infrastruktur tahun 2023 dipatok sebesar Rp 294 miliar.
Anggaran yang berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum (DPU) itu dialokasikan untuk pembangunan jalan, jembatan dan gedung serta saluran air.
Kepala DPU Kabupaten Sragen, Raden Suparwoto mengungkapkan anggaran Rp 294 miliar di tahun 2023 itu akan dibagi dalam tiga bidang yakni Cipta Karya, SDA dan Bina Marga.
Di bidang Cipta Karya, ada alokasi Rp 135 miliar yang diperuntukkan pembangunan gedung, drainase dan saluran air bersih.
Kemudian di bidang SDA ada pembangunan jaringan irigasi, pemeliharaan pintu air dan sebagainya dengan total anggaran Rp 3,5 miliar.
Khusus untuk pembangunan jalan, Suparwoto menyebut tahun depan sudah dialokasikan anggaran sebesar Rp 133 miliar.
Anggaran sebesar itu diproyeksikan untuk penanganan pembangunan dan perbaikan sejumlah ruas jalan kabupaten yang masuk kategori rusak sedang hingga berat.
Di antaranya, ruas jalan Karangwaru- Ndari, Gambiran-Beloran, Gandil- Kedawung, Tanggan- Jati Tengah, Sentulan- Tugu Ringin, Jalan Jeruk ke selatan, Gabugan- Gading, Pondok- Jenar, jembatan Mungkung sampai Gambiran jadi 4 lajur.
Lantas ada ruas Kandang Sapi sampai perbatasan Mantingan, Prayunan-Bendo, Sribit- Tenggak, Ngebuk- Miri, Saren- Trobayan, jalan kecil di Blimbing, Jambeyan arah Jatim, Gedongan-Butuh, Karangmalang – Grompol.
Lantas bagaimana jalan nasional ke arah Karanganyar, Ngebung- Manyarejo, kemudian jalan timur menara pandang di Sangiran Kalijambe, serta puluhan ruas jalan lainnya.
“Ruas jalan itu sudah melalui survei yang dilakukan oleh tim pada bulan November ini. Karena ruas jalan kabupaten cukup banyak dan kondisi anggaran terbatas sehingga kita terapkan skala prioritas. Mana yang kerusakannya parah dan mendesak, kita dahulukan. Sehingga bertahap,” urai Suparwoto.
Lebih lanjut, dijelaskan penanganan jalan rusak dan pembangunan memang tidak bisa serentak dilakukan.
Suparwoto menyampaikan selain keterbatasan anggaran, banyaknya ruas jalan kabupaten yang harus ditangani membuat penanganan terpaksa menerapkan skala prioritas.
Ia menyampaikan panjang ruas jalan kabupaten di Sragen mencapai 1.020 kilometer. Jumlah ruas jalan itu jauh lebih panjang dibanding daerah lain seperti Boyolali yang hanya 700 km.
Dengan kondisi itu, praktis Sragen harus pandai-pandai mengelola kondisi anggaran untuk memetakan perbaikan dan pembangunan jalan.
“Karena panjang jalan yang kita tangani 1.020 km, tentu masih ada beberapa yang memang belum tertangani dengan maksimal. Kami mohon maaf pada masyarakat karena memang belum tertangani maksimal karena keterbatasan. Walaupun ini juga udah banyak di tahun 2022 ini dan mungkin sudah 4 kali lipat untuk jalan jembatan dibanding masa pandemi. Yang jelas Pemkab berkomitmen untuk terus melakukan penanganan ruas jalan dan perbaikan infrastruktur demi masyarakat,” tandasnya. Wardoyo