JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

27.405 Jiwa Terdampak Banjir Wajo Sulsel, 304 Orang Terpaksa Mengungsi

Banjir
Kondisi rumah terendam banjir Wajo Sulsel. Dok. BPBD Kabupaten Wajo
   

WAJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 27.405 jiwa terdampak banjir Wajo Sulsel.

Selain itu tercatat sedikitnya, 304 orang terpaksa mengungsi akibat banjir Wajo Sulsel tersebut.

“Dilaporkan pada Sabtu (24/12) pukul 08.25 WITA, banjir Wajo Sulsel melanda 5 Kecamatan di Kabupaten Wajo,” ungkap Abdul Muhari, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui keterangan tertulisnya, Kamis (5/1/2023).

Kejadian banjir Wajo Sulsel menyebabkan 27.405 jiwa terdampak dan 304 jiwa di antaranya harus mengungsi dan tersebar di 5 titik pengungsian.

Sementara untuk kerugian infrastruktur tercatat 7.681 unit rumah terendam, 45 sekolah terdampak, 30 masjid terendam, 13 unit fasilitas kesehatan dan 9 unit fasilitas umum terendam.

Baca Juga :  Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Sinyal Hak Angket Bakal Layu Sebelum Berkembang

Banjir juga menyebabkan tanggul Sungai Walanner jebol sepanjang 5 meter. Lebih dari 24,7 km jalan tergenang.

Sebagai langkah penanganan darurat, BPBD Kabupaten Wajo menyalurkan bantuan logistik sebanyak 50 paket sembako kepada warga terdampak di Kelurahan Walennae. Selain logistik, BPBD juga telah menyerahkan 47 lembar karung untuk menahan tanggul, 800 batang banbu, 26 lembar tikar, 20 lembar selimut, 23 paket perlengkapan bayi, dan paket perlengkapan mandi untuk kebutuhan warga yang mengungsi.

BPBD Kabupaten Wajo terus melakukan koordinasi bersama instansi terkait untuk memenuhi kebuthan warga mengungsi serta melakukan pendataan untuk kerusakan yang timbul akibat banjir Wajo Sulsel tersebut.

Baca Juga :  Terbukti Langgar Kode Etik, Pelapor Kecewa Anwar Usman Hanya Diberi Teguran Tertulis

BMKG menyatakan, sebagian besar wilayah Kabupaten Wajo masih berpotensi mengalami hunajn sedang hingga lebat disertai angin kencang hingga Selasa (10/12).

BNPB mengimbau pemerintah daerah, khususnya BPBD untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang puncaknya dipredikasi akan terjadi pada bulan Januari – Februari 2023. BPBD diimbau untuk melakukan patroli dan memantau kondisi sungai serta saluran-saluran air di wilayahnya, apakah perlu dilakukan pembersihan material sampah yang menghalangi jalannya air.

Selain itu, warga juga diimbau selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG, serta mengetahui risiko dan potensi bencana di sekitarnya melalui laman inaRISK.go.id. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com