BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sebanyak 831 calon jamaah haji (CJH) memenuhi panggilan Kemenag Boyolali, Selasa (31/1/2023). Mereka diminta untuk verifikasi karena masuk estimasi kuota penuh yang dipanggil.
Kasi Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Boyolali, Sauman, mengatakan, pihaknya menerima edaran untuk estimasi kuota haji 2023 pada 24 Januari lalu. Edaran tersebut memuat 831 CJH asal Kota Susu. Masing-masing daerah diminta untuk melakukan verifikasi dokumen CJH.
“Total ada 831 CJH, rinciannya, 459 CJH yang sudah lunas atau tertunda keberangkatannya. Lalu 316 CJH yang masuk kategori nomor urut porsi dan 56 CJH dari prioritas lansia,” katanya.
Dijelaskan, verifikasi dokumen CJH ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan kondisi jemaah. Sehingga bisa tahu kondisi jemaah secara pasti. Serta pengumpulan dokumen pokok untuk penerbitan paspor.
Verifikasi dilakukan dua kali, yakni nomor urut porsi dan prioritas lansia dilakukan pada Selasa (31/1/2023). Sedangkan verifikasi pada CJH yang tertunda dilakukan Rabu (1/2/2023).
Sebenarnya, porsi kuota ini belum pasti. Kemenag masih menunggu Keputusan Menteri Agama (KMA). Sedangkan 831 CJH itu estimasi dari Kakanwil Kemenag Jateng.
“Meski begitu, CJH se Indonesia sudah ditetapkan 221 ribu orang. Namun, untuk infomasi porsi dan biaya pastinya, kita tunggu dari keputusan pusat,” lanjutnya.
Salah satu CJH asal Desa Sudimoro, Teras, Sumini Cipto Suparmo (87) tampak semangat. Baginya, panggilan haji ini menjadi berkah. Lantaran ibadah haji pada 2020 silam tertunda.
“Tahun ini saya berangkat sendiri. Anak-anak saya dapat jatah berangkan tahun berikutnya. Tapi mereka gak tega, jadi ini minta biar bisa berangkat bareng,” tutupnya. Waskita