JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Mahasiswa UMS Asal Pakistan dan Afrika Main Angklung dan Tarian Tradisional di Bayat Klaten

Mahasiswa asing penerima beasiswa UMS saat belajar budaya jawa di Klaten. Foto: dok
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —-Setelah menyelesaikan kunjungan budaya di Bayat, Klaten, Jawa Tengah, mahasiswa program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), penerima beasiswa International Priority Scholarship (IPS) dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menceritakan pengalamannya selama berada di Klaten.

BIPA merupakan salah satu kelas yang dibuka oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan Umum (LBIPU) untuk mahasiswa asing dari berbagai jenjang program studi.

Abduh Conteh dari Siera Lione dan Muhammad Abuzar dari Pakistan adalah dua dari enam mahasiswa yang mengikuti program ini. Keduanya bercerita bahwa kegiatan kunjungan budaya itu sangat menyenangkan.

Kegiatan yang berlangsung selama 6 hari dari 16-21 Januari 2023 itu memberikan kesan yang mendalam bagi mahasiswa penerima beasiswa IPS UMS. Abduh menyatakan bahwa dirinya sangat senang dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh BIPA.

“Saya sangat senang, kegiatan yang mengedukasi. Untuk kita, mahasiswa internasional, kita belajar mengenai kebudayaan-kebudayaan lain. Kita juga bertukar budaya, seperti saya dari Sierra Lione, saya memberi tahu mereka tentang budaya Sierra Lione yaitu makanan dan tari tradisional. Kita juga belajar banyak budaya Indonesia khususnya budaya Jawa,” jelas Abduh, Kamis (26/1).

Baca Juga :  Meski Paling Populer, Kaesang Diprediksi Tak Maju dalam Pilkada Solo 2024

Selama enam hari, para mahasiswa asing belajar mengenai, penerapan secara langsung Bahasa Indonesia, makanan, tarian , pakaian, musik, dan kerajinan tradisional. Mereka juga mendapatkan kosa kata baru untuk Bahasa Jawa seperti : ucapan “matur nuwun”, “piye kabare”, “ora popo.”

Selain belajar kebudayaan, mereka juga berinteraksi secara langsung dengan warga Klaten, memasak bersama, makan bersama dan ngobrol, hingga berenang di sungai yang jernih.

Ketika mereka berada di SD Muhammadiyah PK Bayat, mereka mengenal musik tradisional Indonesia yaitu angklung. Di depan para siswa, mahasiswa asing ikut memainkan angklung untuk mengiringi lagu “Suwe Ora Jamu.”

Menurut cerita mahasiswa dari Pakistan, Abuzar ketika dia dan kawan-kawannya mahasiswa internasional UMS, memainkan angklung, anak-anak SD sangat bersemangat, dan menikmati, bahkan tertawa bersama.

“Ketika kita memainkan angklung di depan para anak-anak, mereka semua sangat bersemangat, mereka tertawa dan menikmatinya. Itu adalah pengalaman luar biasa bagi kami,” ungkap Abuzar.

Baca Juga :  Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Gibran: Kita Ikuti Prosesnya Saja

Abduh, mahasiswa asal Siera Lione yang mengambil S2 Akuntansi mengatakan bahwa jika ada kesempatan dia akan mengikuti kelas BIPA lagi, karena kegiatan yang diselenggarakan oleh BIPA sangat mengagumkan. Dia juga berterima kasih kepada masyarakat Klaten yang telah menerimanya.

Senada dengan Abduh, Abuzar juga dengan yakin jika ada program kunjungan budaya lagi dari BIPA, dia akan ikut serta.

“Kita pasti akan ikut lagi, karena kegiatan itu sangat menyenangkan dan menarik. Kita tidak hanya bersenang-senang, tetapi kita juga belajar banyak hal, karena di asrama atau kos, kita berbicara menggunakan bahasa Inggris, tetapi di sana kita menggunakan bahasa Indonesia dan Jawa,” ungkap Abuzar saat wawancara di Pesantren Mahasiswa K.H Mas Mansyur.

Mengakhiri cerita dari kunjungan budaya, kedua mahasiswa internasional ini mengucapkan terima kasih kepada UMS dengan menggunakan kosa kata baru hasil dari belajar di Klaten.  “Matur nuwun UMS, mantap, ora popo,” kata mereka secara bersamaan. (ASA)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com